REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit (RS) Pelni Jakarta menyatakan kesiapan membantu penanganan pasien terjangkit wabah virus corona yang sudah merebak di Tanah Air. Kebijakan ini sebagai salah satu bentuk kepedulian perusahaan di bawah BUMN itu bagi negeri.
"Sejak wabah virus corona merebak, rumah sakit sudah menyiapkan beberapa hal terkait dengan logistik apa saja yang diperlukan dalam menangani pasien," kata Direktur RS Pelni Jakarta dr Dewi Fankhuningdyah di Jakarta, Selasa (10/3).
Kesiapan tersebut termasuk dalam hal prosedur apa saja yang mesti dijalankan dalam men-skrining serta perawatan pasien diduga terinfeksi virus corona. Meskipun demikian, dari sisi kesiapan teknologi, RS Pelni akan tetap berkoordinasi terkait dengan prosedur apa yang harus dimiliki dan dilakukan.
Pada umumnya, ujar dia, rumah sakit yang telah terakreditasi pasti sudah siap menghadapi wabah atau keadaan penyakit emerging sehingga hal itu sudah menjadi standar akreditasi kalau rumah sakit harus mampu menghadapi situasi demikian.
"Rumah sakit yang sudah terakreditasi punya prosedur dalam menghadapi hal semacam itu," katanya.
Terkait dengan kesiapan infrastruktur dan tenaga medis, RS Pelni juga sudah memiliki fasilitas dalam menghadapi wabah virus corona, termasuk prosedur yang akan dilakukan oleh internal rumah sakit.
Namun, ia menegaskan bahwa RS Pelni akan tetap mengacu pada protokol yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, antara lain menyangkut rujukan dan alur koordinasi.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (Pertamedika IHC) selaku operator jaringan rumah sakit BUMN Dr dr Fathema Djan Rachmat mengatakan jaringan rumah sakit BUMN sudah menyiapkan fasilitas pendukung penanganan kasus infeksi Covid-19.
"Jika masuk dalam kebutuhan untuk observasi 'suspect' (terduga) pasien dalam pengawasan maka butuh ruangan tekanan negatif. Kita sendiri memiliki 16 ruangan dari seluruh 65 rumah sakit, itu kita sudah siap," kata dia.