REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan meminta masyarakat yang menerima informasi tentang penculikan anak sekolah di Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) Sulsel tidak meneruskannya karena dipastikan adalah informasi bohong (hoaks).
"Kasusnya itu sudah ditangani dan diungkap oleh Polres Pangkep. Untuk selanjutnya, jika ada masyarakat yang menerima informasi itu lagi, jangan lagi disebar karena itu hoaks," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo, Senin (9/3).
Ia mengatakan kabar yang beberapa hari terakhir muncul tentang penculikan anak di media sosial itu meresahkan masyarakat, khususnya orang tua. Dalam postingan yang beredar di sosial media itu, Putri (nama samaran) adalah siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) asal Kabupaten Pangkep.
Pada postingan tersebut, Putri mengaku diculik tiga orang laki-laki menggunakan mobil minibus dan membawanya pergi. Korban mengaku berhasil melarikan diri sejauh tiga kilometer setelah berhasil kabur dari atas mobil penculik.
"Mudah-mudahan tidak ada lagi kasus seperti ini, hanya karena anak merasa bersalah hingga berbuat dan merekayasa penculikan," katanya.
Dia juga mengingatkan setiap orang tua agar memberikan pengawasan ekstra kepada anak-anaknya khususnya dalam menonton film-film atau tayangan lainnya karena bisa berdampak pada psikologisnya.
"Di era seperti ini, banyak informasi yang begitu leluasa didapatkan baik ponsel dan tontonan. Kita harus cerdas dan cermat dalam menerima informasi tersebut kemudian menyaringnya," ucapnya.