Senin 09 Mar 2020 19:39 WIB

Imported Case: Sembilan dari 13 Kasus Baru Corona di RI

Sebagian besar kasus baru corona adalah WNI dan WNA pulang dari luar negeri.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/3/2020). (Antara/Hafidz Mubarak)
Foto: Antara/Hafidz Mubarak
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/3/2020). (Antara/Hafidz Mubarak)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Antara

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengumumkan bertambahnya 13 kasus positif virus corona per hari ini, Senin (9/3), sehingga jumlah total kasus menjadi 19 orang. Diketahui, sembilan dari 13 kasus baru corona yang diumumkan hari ini masuk ke dalam kelompok imported case.

Baca Juga

"Berdasarkan hasil laboratorium siang tadi lanjutan dari pemeriksaan dari beberapa hari lalu menggunakan PCR dan dikonfirmasi menggunakan genome sequencing, maka hari ini ada kasus positif," ujar Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta.

Yurianto memerinci ke-13 kasus baru corona yang disebut sebagai kasus 7 sampai ke-19. Berdasarkan keterangan Yurianto, dapat dikelompokkan, kasus 7, 8, 9, 14, 15, 16, 17, 18, 19 adalah imported case (khusus kasus 8 dan 16 akibat tertular dari kasus 7 dan 15) atau kasus yang ditemukan dari WNI atau WNA yang pulang dari luar negeri. Sementara, kasus 10, 11, 12, 13 merupakan hasil tracing dari kasus 1.

Yurianto menyebut, warga negara asing yang terinfeksi kasus ini berasal dari tiga negara. Namun, ia enggan menyebutkan lebih lanjut negara mana yang dimaksud. Seluruh kasus tersebut terkonfirmasi positif corona setelah dilakukan pemeriksaan menggunakan metode PCR dan juga genome sequencing.

Ia menegaskan, pemerintah akan terus melacak dan menelusuri setiap kasus positif corona di Indonesia. Seluruh pasien tersebut saat ini tengah diisolasi baik di Jakarta maupun di luar Jakarta.

Berikut rincian 13 kasus baru corona:

  • Kasus 7: Seorang perempuan berusia 59 tahun. Saat ini kondisinya diidentifikasi tengah sakit ringan hingga sedang, namun masih stabil. Kasus 7 ini diketahui terpapar virus corona dari luar negeri. Sebab, ia baru saja kembali dari luar negeri sebelum kemudian menunjukkan gejala virus corona.
  • Kasus 8: Seorang laki-laki berusia 56 tahun yang merupakan suami dari pasien 7. Ia tertular dari pasien kasus 7. Namun, ia harus dirawat menggunakan bantuan peralatan seperti infus dan selang oksigen karena sebelumnya juga memiliki riwayat sakit diabetes dan tengah sakit diare. Kondisi pasien 8 ini pun masuk dalam kategori sakit sedang mengarah ke berat.
  • Kasus 9: Seorang perempuan berusia 55 tahun dengan kondisi sakit ringan ke sedang dan tanpa ada riwayat penyakit sebelumnya. Pasien ini juga tertular dari luar negeri.
  • Kasus 10: Warga negara asing (WNA) berjenis kelamin laki-laki dengan usia 29 tahun. Saat ini, ia dalam kondisi sakit ringan ke sedang. Pasien kasus 10 ini merupakan hasil pelacakan dari kasus 1.
  • Kasus 11: Juga merupakan WNA dengan jenis kelamin perempuan dan usia 54 tahun. Kondisi kesehatannya juga masuk kategori ringan ke sedang. Pasien ini pun merupakan bagian dari pelacakan kontak kasus 1.
  • Kasus 12: Seorang laki-laki berusia 31 tahun. Kondisi kesehatannya saat ini masuk kategori sakit ringan hingga sedang. Seperti kasus 10 dan kasus 11, ia juga merupakan bagian dari pelacakan kontak kasus 1.
  • Kasus 13: Pasien berjenis kelamin perempuan dan diketahui melakukan kontak dengan pasien nomor 3 yang sebelumnya juga melakukan kontak dengan pasien 1.
  • Kasus 14: Seorang laki-laki berusia 50 tahun. Ia terjangkit virus corona ini dari luar negeri. Saat ini kondisi kesehatannya masuk kategori sakit ringan ke sedang.
  • Kasus 15. Seorang perempuan dengan usia 43 tahun. Ia juga diketahui tertular virus ini dari luar negeri.
  • Kasus 16: Berjenis kelamin perempuan dengan usia 17 tahun. Kasus 16 ini berasal dari kontak dekat dengan kasus nomor 15.
  • Kasus 17: Seorang laki-laki berusia 56 tahun. Ia juga terinfeksi virus ini dari luar negeri.
  • Kasus 18: Laki-laki dengan usia 55 tahun dan terinfeksi dari luar negeri.
  • Kasus 19: Seorang laki-laki dengan usia 40 tahun. Kasus ini juga berasal dari luar negeri.

"Sehingga hari ini jumlah kasus yang terkonfirmasi positif sebanyak 19, penjumlahan dari pasien no 1-6," kata Yurianto.

Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta akan menambah fasilitas tempat tidur pasien untuk mengantisipasi temuan kasus virus corona yang trennya semakin bertambah dalam beberapa hari terakhir. Hingga hari ini, kasus positif corona bertambah menjadi total 19 kasus.

"Sebelumnya kan kami sudah memberitahukan bahwa ada delapan rumah sakit rujukan, tetapi kami juga mempersiapkan skenario tambahan bila terjadi eskalasi," kata Direktur Utama RSPI SS Mohammad Syahril dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (9/3).

Syahril menyatakan, persiapan krusial yang dilakukan adalah penambahan ruang isolasi yang mempunyai pranata ventilasi yang baik, dengan jumlah sekitar 150 tempat tidur. Selain itu, juga dilakukan contact tracing atau penelusuran terhadap pasien yang sudah dinyatakan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) untuk mencari suspect lain yang sebelumnya sempat melakukan kontak dengan PDP.

"Untuk semua kasus, ketika ada yang sudah dinyatakan PDP maka ada tim yang akan melakukan pemantauan, melihat si pasien sudah kontak dengan siapa saja. Ini yang akan ditelusuri. Tapi itu bukan wilayah kami (RSPI) tapi dari tim Kementerian Kesehatan," kata Syahril menerangkan.

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) saat ini masih mengkaji wacana untuk membentuk satuan tugas (satgas) khusus menangani wabah virus Covid-19. Meski satgas belum dibentuk, pemerintah mengklain telah melakukan serangkaian upaya untuk mengatasi virus tersebut.

"Kami lihat apakah ada urgensinya, karena sebetulnya pemeritah telah memiliki payung hukumnya saat menangani corona, yaitu peraturan presiden nomor 4 Tahun 2019. Disitu memang tidak secara eksplisit menyebut tentang Covid-19, melainkan bencana dalam keadaan tertentu," ujarnya di Kemenko PMK, Senin (9/3).

Meski belum ada satgas yang khusus menangani corona, pihaknya sudah bergerak mengevakuasi WNI di luar negeri. Ia menyontohkan WNi dari Wuhan, kapal World Dream, Diamond Princess yang telah dievakuasi ke Tanah Air. Selain itu, dia melanjutkan, pihaknya juga telah melakukan simulasi penanganan corona di rumah sakit (RS) rujukan.

"Kami juga menambah RS rujukan yang menangani Covid-19, yaitu yang awalnya 100 RS bertambah menjadi 132. Selain itu RS TNI dan RS swasta juga sudah menawarkan diri menjadi rujukan atau setidaknya menjadi RS penerimaan pertama dan stabilisasi," katanya.

photo
Infografis Dua Warga Depok Positif Corona - (istimewa)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement