Senin 09 Mar 2020 17:24 WIB

Kasus 6 Corona, WNI Sudah Diisolasi Sejak di KRI Soeharso

Kasus ke-6

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto menyampaikan WNI ABK kapal Diamond Princess yang dinyatakan positif Corona telah diisolasi sejak berada di KRI dr Soeharso. Kapal tersebut sebelumnya mengevakuasi seluruh WNI ABK kapal Diamond Princess di Jepang yang telah ditemukan kasus Corona.

"Begitu kita temukan positif maka sepanjang mereka berada di KRI Suharso, yang bersangkutan ini sudah kita isolasi. KRI Suharso adalah kapal rumah sakit yang memiliki ruang isolasi tekanan negatif," kata Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/3).

Baca Juga

Ia menjelaskan, pemeriksaan terhadap seluruh WNI ABK tersebut dilakukan di kapal KRI dr Soeharso menggunakan metode PCR. Hasilnya pun langsung dikirim ke Jakarta. Saat itu, hasil pemeriksaan yang bersangkutan diragukan negatifnya. Karena itu, tim kesehatan pun langsung melakukan isolasi terhadap WNI tersebut.

Setelah dilakukan pemeriksaan ulang menggunakan metode genome sequencing dan diketahui hasilnya positif pada Ahad (8/3) siang kemarin.  "PCR-nya meragukan. Tapi dengan genome sequencing pasti kita akan pasti mendapatkan kasus yang positif atau bukan. Oleh karena itu, kita juga memberikan atensi khusus untuk kelompok ini," ujarnya.

Sementara, WNI ABK lainnya dinyatakan negatif dari virus Corona. Hingga saat ini, mereka dalam kondisi yang sehat. Selain para WNI ABK, pemerintah juga melakukan pemeriksaan terhadap 10 orang tim penjemput yang terdiri dari lima dokter dan lima tim pendukung.

"Ini pun kita lakukan pemeriksaan dan juga negatif. Dan mereka juga menjalani observasi yang sama dengan yang dijemput," tambah Yurianto.

Saat ini mereka tengah menjalani observasi di Pulau Sebaru. Kementerian Kesehatan pun telah menerjunkan kembali 25 orang tim kesehatan untuk membantu proses observasi ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement