REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung masih merawat lima orang pasien WNI suspect virus corona atau covid-19 di ruang isolasi khusus. Sampel (swab) dari kelima orang tersebut telah diambil dan dikirim ke Litbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedangkan hasilnya belum keluar.
Kabid Medik RSHS Bandung, Zulvayanti, mengatakan sejak wabah virus corona menyebar ke berbagai negara, pihaknya telah merawat 11 pasien yang diduga terpapar virus tersebut. Enam orang dinyatakan negatif corona dan sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.
"Lima sisanya sudah diambil sampel dan belum ada hasilnya. Empat pasien kondisinya stabil tidak menggunakan ventilator dan dan satu orang lainnya pria yang memiliki riwayat pulang dari umrah memakai ventilator," ujarnya di RSHS Bandung, Senin (9/3).
Zulvayanti mengatakan dua pasien dari kelima pasien datang ke RSHS pada Ahad (8/3) malam. Mereka dirujuk dari rumah sakit Garut dan rumah sakit Cianjur. Sedangkan tiga pasien lainnya dirujuk dari rumah sakit di Kota Bandung.
Menurutnya, pasien dari Garut adalah seorang pria berusia 24 tahun yang pulang bekerja ke Indonesia dari Makau. Sedangkan pasien dari Cianjur adalah seorang perempuan berusia 77 tahun namun belum diketahui riwayat yang bersangkutan.
Satu orang pria lainnya memiliki riwayat bepergian dari ibadah umroh. Sedangkan dua orang lainnya memiliki riwayat kontak dengan pasien 1 dan 2 yang positif corona di Jakarta.
"Yang terbaru rujukan dari Kabupaten Cianjur dan Garut. Kemudian yang lainnya berbeda-beda waktunya datang ke RSHS. Satu orang memiliki riwayat perjalanan pulang umroh, dua lainnya masuk tanggal 5 Maret riwayat kontak di Jakarta dengan yang terkonfirmasi positif (pasien 1 dan 2,)" katanya.
Zulvayanti mengatakan dua pasien yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif covid-19 memiliki status high risk. Meski demikian keduanya dalam kondisi yang baik dan stabil termasuk ketiga pasien lainnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk menetapkan pola hidup sehat dan bersih. "Kita menunggu hasil dari Litbangkes," ungkapnya.