REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade melakukan inspeksi mendadak persediaan masker dan cairan antiseptik untuk cuci tangan di Apotek Kimia Farma Kota Padang, Sumatera Barat pada Sabtu. “Kedatangan kami ke sini untuk memastikan apakah Kimia Farma menyediakan masker untuk masyarakat Padang dan Sumatra Barat, isunya saat ini kedua barang itu hilang dari lapangan,” katanya.
Ia mengatakan saat ini apotek Kimia Farma sudah memiliki persediaan dan mendistribusikan ke seluruh apotek Kimia Farma di Sumatra Barat. Menurut dia harga yang dijual kepada masyarakat sebesar Rp 2.000 per buah dan untuk cairan antiseptik sebesar Rp 15 ribu per unit.
Menurut dia apotek Kimia Farma memiliki stok 20 ribu masker yang sudah didistribusikan kepada masyarakat Sumbar. Ia mengimbau agar masyarakat tidak panik dalam menghadapi virus corona ini apalagi sampai melakukan pembelian dalam jumlah besar.
Menurut dia yang harus dilakukan saat ini adalah memperkuat imunitas tubuh dengan mengonsumsi vitamin serta menjaga kebersihan diri dengan rajin cuci tangan. “Penyakit ini tidak akan berbahaya bagi kita apabila daya tahan tubuh kuat. Mari kita perkuat daya tahan tubuh masing-masing untuk mengantisipasi virus ini masuk,” kata dia.
Sementara itu Kepala Cabang Kimia Farma Sumatra Barat Rudi Hariansyah mengatakan ada sebanyak 23 apotek Kimia Farma di Sumbar dan 14 apotek ada di Kota Padang. Ia mengatakan saat ini di seluruh apotek tersedia masker untuk masyarakat dengan harga normal namun untuk penjualannya dibatasi yakni dua unit untuk satu orang. Sementara untuk cairan antiseptik hanya boleh satu unit untuk satu pembeli. “Kami mengimbau agar masyarakat jangan memborong karena apabila seluruh warga Sumbar membeli masker maka stok akan habis,” kata dia.
Ia mengatakan akan terus menjaga stok masker dan cairan antiseptik cuci tangan agar selalu ada di seluruh apoteknya. Untuk cairan antiseptik kemarin masuk masuk sebanyak 150 unit dan tersisa 50 unit. Pihaknya saat ini tengah memesan sebanyak 20 ribu unit dan masih dalam perjalanan. “Kami selaku BUMN berusaha menjaga ketersediaan bagi masyarakat,” kata dia.