Sabtu 07 Mar 2020 10:43 WIB

DBD di NTT Butuh Perhatian Pemerintah

Selain corona waspadai juga siklus lima tahunan penyakit DBD.

Rep: Mabruroh/ Red: Agus Yulianto
Nyamuk Aides Aigepty
Foto: ketiksaja.com
Nyamuk Aides Aigepty

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh mengatakan, sudah ada 25 orang meninggal akibat demam berdarah (DBD) dan sebanyak 2.406 orang terkena DBD. Karenanya, Nihayatul berharap, agar pemerintah juga turut menyikapi penyakit tersebut.

"Ini sebenarnya yang harus kita waspadai. Jadi di NTT sudah ada 25 warga meninggal, ada 2.406 jiwa yang terjangkit, ini sebenarnya satu sisi ironi sekali,” kata Ninik dalam siaran pers, Jumat (6/3).

Menurut Ninik, sapaan akrabnya, semua pihak terutama pemerintah untuk tidak hanya fokus pencegahan dan penanganan wabah virus Corona yang muncul belakangan ini. Tapi juga turut meningkatkan kewaspadaan tinggi terhadap kondisi kesehatan masyarakat.

“Jangan sampai kasus Corona juga mengalihkan perhatian kita kepada penyakit-penyakit yang siklusnya ada di setiap tahun di Indonesia,” kata Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangda (PKB) bidang Kesehatan dan Penguatan Inklusi Disabilitas.

Legislator asal Banyuwangi, Jawa Timur ini juga meminta semua pihak mewaspadai siklus lima tahunan penyakit DBD yang juga telah menyerang sejumlah warga tidak hanya di NTT, tetapi juga di wilayah lain di Indonesia.

"Saat memasuki masa siklusnya, potensi sebaran DBD akan meningkat. Salah satu yang harus dilakukan oleh masyarakat yaitu dengan menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui aksi 3 M yang meliputi mengubur barang bekas, menutup dan menguras bak mandi," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement