REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Seekor harimau sumatra (panthera tigris sumatrae) sengaja dijebak masuk perangkap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Kota Subulussalam, Aceh. Penyebabnya karena kehadiran satwa dilindungi tersebut meresahkan masyarakat setempat.
Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto yang dihubungi dari Banda Aceh, Jumat (6/3) mengatakan pemasangan perangkap tersebut sebagai upaya penyelamatan dilakukan sejak beberapa minggu lalu. "Berbagai upaya penyelamatan harimau tersebut sudah kami lakukan, di antaranya patroli, pemasangan kamera, mendatangkan pawang, hingga perangkap," kata Agus Arianto.
Harimau tersebut masuk perangkap yang dipasang tim BKSDA di Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam. Pemasangan perangkap merespons keresahan masyarakat terhadap satwa dilindungi tersebut.
Setelah masuk perangkap, kata Agus Arianto, selanjutnya harimau sumatra tersebut akan dilepasliarkan ke habitatnya yang jauh dari permukiman dan perkebunan penduduk. Terkait jenis kelamin dan usia harimau, Agus Arianto mengatakan dirinya belum bisa menyampaikan secara detail karena masih ditangani tim dokter hewan BKSDA Aceh.
"Nanti kami informasikan detail dan kondisi kesehatan harimau tersebut. Setelah nanti harimau ini dinyatakan sehat, akan dilepas ke habitatnya. Terkait di mana habitatnya, yang pasti di kawasan lindung," kata Agus Arianto.
Wilayah Kota Subulussalam, Aceh, dilaporkan sering terjadi konflik harimau dengan masyarakat. Beberapa kasus dugaan ternak dimangsa harimau terjadi di daerah tersebut.