Jumat 06 Mar 2020 18:10 WIB

Tak Ada Gejala Sesak Napas di Kasus 3 dan 4 Positif Corona

Jumlah kasus positif corona di Indonesia menjadi empat orang.

Rep: Sapto Andika Candra, Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua kasus baru positif corona  (Covid-19), yakni kasus 3 dan kasus 4, tidak menunjukkan gejala sesak napas. Juru Bicara Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengungkapkan bahwa dua pasien poisitif yang kini dirawat di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso itu menunjukkan gejala demam dengan suhu keduanya 37,6 derajat Celcius dan 37,7 derajat Celcius.

"Kurang lebih masih ada keluhan batuk pilek tapi tak ada keluhan sesak napas sehingga kita berharap kondisi ini bisa kita intervensi agar dalam waktu dekat bisa jadi lebih baik," jelas Yuri di Kantor Presiden, Jumat (6/3),

Baca Juga

Selain dua pasien positif terbaru corona, saat ini masih ada lima lagi pasien suspect Covid-19 yang masih diisolasi. Artinya, total sudah ada sembilan pasien, termasuk kasus 1 dan 2, yang kini diisolasi di RSPI Sulianto Saroso.

"Ketujuh orang (kasus 3-4 dan 5 suspect) ini memiliki gejala fisik yang mengarah ke influenza meskipun tidak ada satupun yang influenza berat, sedang dan ringan aja," jelas Yuri.

Sebelumnya, pemerintah mengumumkan dua lagi pasien positif korona (Covid-19) di Indonesia. Pasien yang kini disebut sebagai kasus 3 dan kasus 4 ini merupakan hasil penelusuran kontak dari pasien sebelumnya, yakni kasus 1 dan kasus 2. Sebagai pengingat, pasien 1 dan 2 merupakan pasien Covid-19 yang sempat dijelaskan sebagai warga Depok, Jawa Barat. Keempat pasien positif korona ini masuk dalam apa yang disebut pemerintah sebagai klaster Jakarta.

"Jadi tambah dua lagi kasus 3 dan 4 yang merupakan rangkaian dari kontak tracing dari kasus 1 dan 2. Kontak dekat," jelas Yuri.

Yuri menyebutkan, pemerintah langsung melakukan penelusuran cepat terkait kontak yang pernah dilakukan oleh pasien kasus 1 dan 2. Penelusuran dilakukan terhadap 80 orang yang berada di ruangan yang sama dengan pasien kasus 1 di ruang dansa. Seluruh orang yang sempat kontak ini terdiri dari tamu, pegawai, atau peserta dansa serta siapapun yang berada di lokasi yang sama.

"Dinkes DKI Jakarta kemudian dengan dibantu kepolisian dan BIN kemudian mengidentifikasi 80 orang. Dari 80 orang ini bisa dikecilkan karena nggak berada di ruangan itu, akhirnya mengerucut menjadi 20 orang. Dari 20 pendalaman lagi sedekat apa kontaknya. Ternyata dari 20 ini dikerucutkan lagi jadi 7 orang," jelas Yuri.

Tujuh orang yang diduga kuat melakukan kontak paling dekat dengan pasien kasus 1 ini kemudian dirawat di RSPI Sulianti Saroso. Observasi pun dilakukan dan mengerucut kepada 4 orang yang diduga kuat positif korona. Setelah dilakukan tes laboratorium, diketahui ternyata ada dua orang lagi yang positif korona.

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril menyatakan, kondisi dua pasien positif kasus Corona yakni kasus 1 dan kasus 2 saat ini semakin membaik dan mengalami penurunan gejala. Karena itu, menurutnya, kedua pasien ini pun kemungkinan akan segera sembuh.

"Insyaallah kalau melihat hari pertama masuk sampai hari keenam, adanya suatu penurunan, tidak ada perburukan ya gejala yang ada. Jadi alhamdulilah indikator ini menjadi suatu parameter bagi kita semua bahwasanya Insyaallah dua pasien ini sembuh," jelas Syahril di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3).

Ia menjelaskan, kondisi kesehatan seperti tekanan darah, respirasi, dan juga suhu tubuh dalam batas normal. Diharapkan keluhan gejala dari kedua pasien positif corona ini akan semakin berkurang sehingga dapat kembali ke masyarakat.

Indikasi lainnya, kata Syahril, kedua pasien tersebut dapat berkomunikasi baik secara langsung maupun melalui telepon seluler dengan keluarganya. Selain itu, mereka juga dapat melakukan aktivitas sendiri tanpa bantuan orang lain.

"Kedua orang ini bisa melakukan aktivitas sehari-hari bisa makan sendiri, mengganti pakaian, dan ke kamar mandi, dan toilet sendiri tanpa harus dibantu oleh keluarga dan perawat," ujar dia.

photo
Infografis Dua Warga Depok Positif Corona - (istimewa)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement