REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin Palembang mengisolasi dua pasien terduga infeksi virus corona usai kembali dari ibadah umroh. Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) dr Zen Ahmad mengatakan dua pasien tersebut masing-masing M (64) dirujuk Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Palembang pada 3 Maret dan F (77) dirujuk RS Hermina Palembang pada 4 Maret.
"Dua-duanya pasien yang baru pulang dari umroh dan sudah kami kirim spesimennya untuk dicek ke Litbangkes Jakarta," ujar dr. Zen Ahmad di Palembang, Kamis (5/3). Pasien berinisial M sebelumnya dirujuk KKP Bandara SMB II Palembang tak lama setelah turun dari pesawat Lion Air kepulangan umroh, Selasa (3/3), pasien tersebut mengalami demam 39 derajat Celcius disertai batuk, sesak napas dan indikasi radang paru-paru.
Sementara pasien berinisial F dirujuk ke RSMH Palembang setelah lima hari di rawat RS Hermina Palembang pasca kepulangan umroh, pasien tersebut juga mengalami gejala demam tinggi, sesak napas dan indikasi radang paru-paru. Menurut dia kedua pasien diisolasi di ruang yang sama dengan kamar berbeda dan akan tetap diisolasi sampai hasil laboratorium menyatakan keduanya negatif Mers maupun COVID-19.
Meski pemeriksaan spesimen masih berlangsung, kata dia, namun berdasarkan uji laboratorium RSMH Palembang menunjukkan kedua pasien sakit karena infeksi bakteri dan bukan disebabkan oleh virus."Tetapi semua prosedur kami laksanakan sesuai SOP, mungkin besok hasil uji spesimen ke luar, namun masih harus satu kali lagi pengujian untuk memastikan keduanya positif atau negatif," ungkap dr Zen.
Ia juga mengingatkan bahwa pasien yang sakit usai menjalankan ibadah umroh merupakan hal biasa, sehingga tidak perlu langsung di kait-kaitkan dengan COVID-19. "Orang pulang umroh itu sakit capek sebenarnya biasa, tapi karena sudah dirujuk maka kami harus periksa mendalam," kata dr Zen Ahmad.