REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya mendistribusikan total sejuta lembar masker bedah. Masker-masker tersebut dijual seharga Rp 125 ribu per kardus di sejumlah kawasan di Jakarta.
"Hari ini sesuai amanah Pak Gubernur dan Pemprov DKI kami mendapatkan kurang lebih stok sejuta masker," kata Dirut Perumda Pasar Jaya,Arief Nasrudin di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur pada Kamis (5/3).
Menurut Arief, sejuta lembar masker dikemas dalam 20 ribu kotak isi 50 lembar per kotak. Masker produksi lokal itu dijual di 87 titik jaringan distribusi seperti Jakmart dan Jakgrosir yang ada di setiap kecamatan dan kelurahan.
Harga satu kotak masker dibanderol Rp 125 ribu. Harga itu lebih murah dari harga pasaran saat ini yang berkisar antara Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu per kotak untuk jenis yang sama.
Stok masker tersebut saat ini disimpan di Gudang Pasar Jaya. Sebagian di antaranya telah didistribusikan melalui minimarket Jakmart Pasar Pramuka. "Kita akan distribusi secara berkala tergantung dengan situasi pasar," katanya.
Arief menambahkan kenaikan harga masker di Pasar Pramuka sebagai barometer harga di Indonesia dipicu oleh tingginya permintaan konsumen sejak corona merebak. "Pasar Pramuka ini barometernya bahkan bukan cuma Jakarta, tapi Indonesia. Jadi kalau bisa Pasar Pramuka ini turun harga, Insya Allah ini bermanfaat dan kita dapat berkahnya," katanya.
Salah satu pedagang Toko Graha Medika Pasar Pramuka, Deni Kusnaedi (27), mengatakan upaya menstabilkan harga perlu didukung dengan pengentasan penimbunan barang oleh oknum. "Sejak dua pekan terakhir stok masker kita kosong. Kalau cuma stok sejuta masker sepertinya kurang. Kalau mau serius tindak dan tangkap pelaku penimbunan masker," katanya.