Kamis 05 Mar 2020 02:55 WIB

Jalur Selatan Cianjur Terputus Akibat Longsor Sudah Pulih

Longsor di jalur selatan Cianjur kerap terjadi di musim hujan.

Longsor di jalur selatan Cianjur kerap terjadi di musim hujan. Ilustrasi longsor Cianjur.
Foto: dok. Basarnas Jawa Barat
Longsor di jalur selatan Cianjur kerap terjadi di musim hujan. Ilustrasi longsor Cianjur.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR— Jalan Raya Campaka-Sukanagara, Cianjur, Jawa Barat, tepatnya di Kampung Sarogol, Desa Salagedang, Kecamatan Cibeber, kembali tertutup longsor, sehingga arus lalu lintas menuju wilayah selatan atau sebaliknya menuju Cianjur terputus, selama beberapa jam.

"Menjelang malam ini, arus kendaraan sudah dapat melintas meskipun secara bergantian. Kami sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menurunkan alat berat agar jalan milik provinsi itu, dapat dilalui secara normal," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan, saat dihubungi Rabu (4/3).

Baca Juga

Dia menjelaskan hujan yang turun deras sejak siang hingga menjelang sore menyebabkan tebing setinggi 20 meter yang sempat ambruk, kembali mengalami pergerakan dan longsor menutupi landasan jalan utama antar kecamatan sepanjang 15 meter.

Mendapat laporan tersebut pihaknya bersama relawan dan Muspika setempat melakukan upaya menyingkirkan material longsor dengan alat seadanya sambil menunggu alat berat dari dinas terkait di Provinsi Jawa Barat. Material longsor dapat disingkirkan setelah alat berat jenis loader dan dump truk datang.

"Sampai malam menjelang alat berat masih membersihkan sisa longsoran di pinggir tebing agar nyaman dilalui. Namun arus lalu lintas masih diberlakukan satu arah secara bergantian untuk menghindari terjadinya longsor susulan," katanya.

Pihaknya mengimbau warga, khususnya pengendara, untuk ekstra waspada saat melintas di jalur tersebut karena longsor susulan dapat terjadi setiap saat, seiring tingginya curah hujan dengan intensitas tinggi masih kerap terjadi hingga akhir Maret.

"Harapan kami pemasangan bronjong dan jaring penahan tanah segera dipasang di sepanjang tebing," katanya.

Sementara Sunandar (37) saksi mata warga sekitar mengatakan longsor untuk kedua kalinya dalam sepekan itu tidak menyebabkan korban jiwa, seperti yang terjadi beberapa hari yang lalu. Namun longsor kali ini, ungkap dia lebih panjang dan tinggi dari sebelumnya, sehingga jalan tidak dapat dilalui pejalan kaki selama beberapa jam.

"Longsor terjadi setelah hujan turun selama beberapa jam. Bahkan warga bersama relawan sempat mengimbau penguna jalan yang hendak melintas dari arah Cianjur menuju selatan, tetap hati-hati dan waspada karena pergerakan tanah sempat terlihat sebelum longsor," katanya.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement