REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akhirnya membuat crisis center virus corona di lt 5 Gedung Wali Kota Depok. Langkah itu dilakukan untuk mencegah informasi simpang-siur terkait penyebaran virus corona serta sebagai tempat informasi antisipasi dan sosialisasi pencegahan penyebaran virus corona.
"Pemberitaan soal wabah virus corona di Kota Depok luar biasa. Kami harap warga jangan panik. Ikuti saran Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Untuk itu kami membuka crisis center dan layanan call center 112 agar memudahkan masyarakat melapor ketika mengalami gejala-gejala virus corona," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok Hardiono di Balai Kota Depok, Rabu (4/3).
Tidak hanya itu, lanjut Hardiono, RSUD Kota Depok pun dijadikan rumah sakit satelit dan disiapkan tim dokter. "Mereka akan menangani pasien-pasien terindikasi virus corona sebelum dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso di Jakarta Utara.
"Ini langkah kita untuk mendeteksi dini virus Corona. Jadi kami harap warga tidak sungkan datang ke crisis center atau ke RSUD Kota Depok untuk mengetahui pencegahan penyebaran virus corona atau melapor ada orang terindikasi," tuturnya.
Dia mengungkapkan, untuk pembiayaan bagi warga yang teridikasi virus corona dan dirujuk ke RSPI ditanggung lewat anggaran tidak terduga APBD Kota Depok. Begitu juga, ketika pasien gejala virus tersebut ditangani di RSUD Kota Depok.
"Jadi dari segi fasilitas, maupun pembiayaan dana ditanggung sesuai kebutuhan. Jika ditetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait pembiayaan akan lebih besar lagi dapat digunakan," pungkas Hardiono.