REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mengonfirmasi adanya sekolah di Pasar Minggu yang meliburkan siswa dan pegawai terkait pencegahan penyebaran infeksi virus corona tipe baru, Covid-19. Ia mengatakan bahwa dirinya telah menyetujui tindakan tersebut.
"Mekanismenya sudah benar, terkait dengan tanggap corona," kata Marullah saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (4/3).
Sekolah di Jakarta Selatan itu meliburkan siswa dan pegawainya selama 14 hari sejak Selasa (3/3). Marullah mengaku belum mendapatkan informasi terkait guru yang terindikasi terinfeksi corona di sekolah internasional tersebut. Namun, ia optimistis jika laporan tersebut diterima, Kementerian Kesehatan akan memberikan prosedur tetap tertentu untuk mencegah penyebarannya.
"Biasanya, kalau kondisinya seperti itu Kemenkes sudah berikan sejumlah prosedur tetap," katanya.
Terkait tindak lanjut Pemkot Jakarta Selatan mengatasi kemungkinan adanya kasus corona di wilayahnya, Marullah mengatakan, langkah-langkah yang dilakukan tidak jauh dari arahan dan instruksi yang dikeluarkan oleh Gubernur DKI Jakarta. Sementara itu, Kepala Seksi Kesiswaan dan Sumber Belajar Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Momon Sulaeman, saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan terkait sekolah yang meliburkan siswanya akibat corona.
Terkait tindakan sekolah meliburkan siswa selama 14 hari, menurut Momon, langkah itu merupakan inisiatif sekolah karena Dinas Pendidikan tidak mengeluarkan instruksi apa pun. Momon menyebutkan, pihaknya belum mendapat informasi detail terkait guru yang terindikasi Covid-19 itu karena pihak sekolah masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan Dinas Kesehatan terhadap guru tersebut.
Selain itu, pihak sekolah tidak bisa dihubungi karena sudah libur. Momon juga mengatakan, pembinaan sekolah internasional berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bukan dari Dinas Pendidikan, sehingga pihaknya tidak bisa melakukan intervensi.
Sebelumnya, Team Leader Security sekolah itu, Firmansyah, ketika ditemui di Jakarta, Selasa, menyampaikan keputusan pihak sekolah meliburkan kegiatan pendidikan karena salah seorang pengajar diduga terinfeksi virus corona. Menurut dia, guru yang dites tersebut telah dibawa ke RSPI Sulianti Saroso di Jakarta Utara untuk diperiksa oleh tim medis.
Guru tersebut berusia 40 tahunan, berjenis kelamin perempuan. Sebelum menjalani pemeriksaan, guru tersebut sudah tidak masuk sejak Senin (2/3).
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan, menjaga imunitas tetap baik serta melakukan pola hidup bersih dan sehat dapat mencegah tubuh terinfeksi virus, termasuk virus corona alias Covid-19. Menkes Terawan juga menuturkan, langkah pencegahan lain adalah tidak melakukan pendekatan atau kontak dengan orang yang terindikasi terinfeksi virus Covid-19.
"Tetap nomor satu menjaga imunitas tubuh kita juga. Semua kita lakukan, di bandara kami awasi," kata Menkes Terawan dalam konferensi pers di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (2/3).