REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, meminta pemerintah daerah untuk tak membuat masyarakat semakin panik dengan mendramatisasi persoalan virus corona (Covid-19). Jangan sampai pemerintah daerah terkesan mencari panggung dari kejadian tersebut.
"Diharapkan juga pemerintah jangan terlalu memdramatisir persoalan. Terutama pemerintah-pemerintah daerah itu, ada sesuatu yang belum jelas, sudah conference pers corona," ujar Mahfud di kantornya, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (3/3).
Mahfud meminta pemerintah daerah untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang membuat masyarakat panik. Masyarakat harus ditenangkan dan jangan sampai membuat situasi seakan-akan amat menakutkan. Menurut dia, informasi mengenai penanganan Covid-19 sudah terpusat di Kementerian Kesehatan.
"Itu yang sifatnya politis bukan teknis penanganannya supaya berhati-hati memberi keterangan itu, jangan terkesan ingin mendramatisir, mencari panggung. Jangan terkesan itu," kata dia.
Menurut dia, pemerintah sudah menyatakan siap dan mampu menangani pendemik Covid-19. Penangnanan itu pun dilakukan sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Karena itu masyarakat diminta untuk tidak panik.
"Jangan terlalu panik karena kata Presiden corona-nya itu sendiri tidak terlalu menakutkan kalau dilihat dari statistik dan perkembangannya, tetapi yang lebih menakutkan itu kepanikan masyarakat," jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua kasus pertama positif virus Corona (Covid-19) di Indonesia. Dua orang ini sempat berinteraksi dengan warga negara Jepang yang juga lebih dulu dinyatakan positif terjangkit Corona.
"Seorang ibu yang umurnya 64 tahun dan putrinya yang berumur 31 tahun. Dicek, oleh tim kita. Ternyata pada posisi yang sakit. Dicek, dan tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif Corona," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Senin (2/3).