REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara rutin akan mengirimkan pesan WhatsApp ataupun SMS kepada masyarakat untuk mengantisipasi penyebaran lebih luas infeksi akibat virus corona (Covid-19). Pemprov akan mengirimkan pesan ke masyarakat jika ada tempat baru yang perlu dihindari untuk mencegah corona.
"Pemprov akan secara rutin mengirimkan WA blast, SMS blast dan fasilitas komunikasi lainnya sebagai usaha menekan risiko penyebaran virus corona," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Senin (2/3) malam.
Pesan berantai resmi tersebut juga akan dikirimkan lagi apabila ditemukan tempat-tempat baru yang perlu dihindari atau informasi yang perlu diketahui masyarakat. "Dan kami juga sudah menyiapkan tenaga yang cukup, fasilitas yang cukup, untuk merespon penyebaran corona. Tapi semuanya dilakukan lewat telpon dulu," kata Anies.
Kendati demikian, Pemprov DKI Jakarta belum bisa menyebutkan jumlah tenaga kesehatan yang akan disiagakan untuk antisipasi virus corona, namun demikian mereka menyatakan fasilitas yang dimiliki siap. "Poinnya, tim kami mulai dari Puskesmas Kecamatan, RSUD dan rumah sakit swasta semuanya siap. Total jumlah pegawai kami baik yang ASN dan non ASN ada sekitar 19 ribu orang," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widiastuti.
Kesiagaannya, kata Widiastuti, adalah sesuai dengan alokasi penjadwalan sistem kerja sehingga tidak diturunkan satu waktu untuk menghindari kelelahan. Terkait rumah sakit rujukan, Widiastuti mengatakan hingga saat ini masih ada tiga rujukan. Yakni Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Suroso, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan dan sedang dibahas untuk penambahan rumah sakit rujukan.
"Lokasinya di mana saja, sedang dalam tahap pembahasan, nanti akan segera kami infokan," kata Widiastuti.
Pemprov DKI Jakarta membentuk telah Tim Tanggap Corona (Covid-19) sebagai bentuk antisipasi dan penanganan kasus corona yang merebak akhir-akhir ini di dunia internasional.
"Bahwa DKI Jakarta membentuk tim tanggap COVID 19 yang dipimpin oleh asisten kesra yang beranggotakan Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Kominfo, Kepala BPBD, Kepala Kesbangpol, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Biro Perekonomian," kata Anies Senin siang.
Tim ini berfungsi untuk melakukan pengawasan dan pemantauan mulai Senin untuk kasus corona. Tercatat hingga saat ini Tim Tanggap Covid-19 memantau 136 orang, dengan hasil 115 orang dinyatakan sehat sedangkan 21 orang masih memerlukan pengawasan.
Selain itu, Anies meminta warga Jakarta yang memiliki gejala terpapar Virus Corona (Covid-19) tidak datang langsung ke fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, klinik ataupun rumah sakit.
"Bila masyarakat merasakan kondisi seperti gejala Covid-19, kami minta jangan langsung ke fasilitas kesehatan, tinggal dulu di tempat anda berada," kata Anies.
Anies menyebut permintaan agar masyarakat tidak ke berangkat ke fasilitas kesehatan untuk mengurangi penularan yang lebih besar pada masyarakat yang kontak dengannya. "Jika terdapat gejala, maka telpon ke nomor yang sudah tersedia, yakni 112 dan 119, kami yang akan jemput, setelah dilakukan diagnosis pertelpon, setelah terkonfirmasi akan dijemput dan dibawa ke fasilitas kesehatan, itu SOP-nya begitu," ujarnya.