Senin 02 Mar 2020 20:41 WIB

Masker Mahal, Ini Jawaban Menkes

Menkes meminta masker harusnya hanya digunakan orang yang sakit.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Calon pembeli memilih masker di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta, Senin (2/3).
Foto: Republika/Prayogi
Calon pembeli memilih masker di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta, Senin (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto angkat bicara mengenai harga masker wajah yang melonjak mahal. Menkes meminta masker harusnya hanya digunakan orang yang sakit. "Masker hanya untuk orang sakit," ujarnya saat konferensi pers terkait COVID-19, di Kemenkes Jakarta, Senin (2/3) sore.

Disinggung mengenai harga masker yang melonjak mahal, ia mengakui itu merupakan dampak ekonomi dan efek hukum pasar. "Semakin kamu cari maka semakin langka dan semakin mahal. Memang begitu hukum pasar," katanya.

Baca Juga

Karena itu, ia meminta masker ini hanya dipakai orang yang tidak sehat kondisinya.

"Yang sehat tidak usah pakai dulu," ujarnya.

Sebelumnya masker yang dijual di Pasar Glodok, Jakarta melonjak di harga Rp 850 ribu per kotak, dengan isi 50 potong masker. Semenjak virus corona (Covid-19) asal Wuhan mewabah di dunia, harga masker langsung melejit. Kenaikan harga masker juga dirasakan warga Indonesia. Pedagang di Pasar Glodok mengungkapkan harga setiap orang ke Glodok pasti membeli dalam jumlah banyak. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement