REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Perth, Australia Barat, meminta warga negara Indonesia (WNI) di wilayah tersebut untuk tetap tenang dan cermat setelah dua penduduk kota tersebut dinyatakan positif tertular jenis baru virus corona (COVID-19).
"Kesiagaan yang cermat dan tenang kiranya perlu menjadi pedoman kita bersama, guna menghindari ekses-ekses yang tidak perlu guna turut memelihara situasi kondusif di wilayah Australia Barat," kata KJRI Perth dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (2/3).
Oleh karena itu, pihak KJRI mengimbau agar WNI di Perth untuk melakukan sejumlah langkah pencegahan, di antaranya rutin mencuci tangan; menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin; menghindari atau mengurangi kontak dengan hewan ternak dan hewan liar; serta memperhatikan sanitasi dan kondisi kesehatan hewan peliharaan.
"Jika mengalami gejala seperti batuk, demam, atau sesak napas, segera hubungi fasilitas kesehatan. Dalam kondisi darurat, hotline number KJRI Perth yang dapat dihubungi adalah di nomor +61 499 772 978," tambah kantor perwakilan RI itu.
Untuk wilayah Australia Barat, pemerintah setempat mengumumkan dua pasien eks penumpang kapal pesiar Diamond Princess dinyatakan positif terjangkit virus. Salah satu dari pasien itu meninggal dunia pada 1 Maret.
Sementara di Indonesia, Presiden Joko Widodo pada Senin mengumumkan dua pasien terkonfirmasi positif terjangkit virus. Dua pasien itu merupakan seorang ibu berusia 64 tahun beserta putrinya berusia 31 tahun.
Keduanya saat ini tengah menjalani perawatan di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara.