Senin 02 Mar 2020 20:02 WIB

Melawan Corona dengan Rempah-Rempah Tradisional

Rempah dengan curcuma sebenarnya sudah lama digunakan untuk menjaga kesehatan.

Konsumsi rempah tradisional seperti kunyit digalakkan karena khasiatnya meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah virus, seperti corona.
Foto: Flickr
Konsumsi rempah tradisional seperti kunyit digalakkan karena khasiatnya meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah virus, seperti corona.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dadang Kurnia, Adysha Citra Ramadhani, Nora Azizah

Masyarakat diajak kembali hidup sehat untuk kuat berhadapan dengan beragam virus dan penyakit. Termasuk melawan virus corona jenis baru.

Baca Juga

Salah satu cara melawan penyakit atau meningkatkan daya tahan tubuh di antaranya dengan makan sehat, menghindari stres, dan berolahraga. Salah satu bahan alami yang populer disebut sebagai 'penangkal' corona adalah rempah-rempah.

Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Dr Mangestuti Agil mengajak masyarakat masyarakat kembali mengoptimalkan rempah tradisional atau empon-empon sebagai upaya terhindar dari virus corona (Covid-19) yang telah masuk ke Indonesia.

"Dunia sedang dihebohkan dengan adanya Covid-19. Diperlukan kekebalan tubuh yang maksimal agar terhindar dari kemungkinan terkena penyebaran virus yang semakin masif," ujarnya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Senin (2/3).

Ia menjelaskan, tubuh manusia yang sehat sudah dilengkapi dengan daya imun atau kekebalan tubuh untuk menjaga dari berbagai penyakit dan virus. Namun, saat manusia lengah dan daya imun turun maka penyakit dan berbagai virus mudah datang, serta menyebabkan tubuh menjadi sakit.

Dosen Fakultas Farmasi Unair itu menyampaikan untuk menjaga agar imunitas tetap terjaga dengan baik maka diperlukan berbagai upaya. Seperti adanya manajemen stres yang baik, menjaga pola makan, istirahat dan olahraga teratur.

"Kesemuanya itu sudah sepaket. Jika dijalankan dengan baik maka imunitas akan kuat dan membuat manusia sehat, termasuk terhindar dari virus seperti Covid-19," ucapnya.

Rempah-rempah tradisional, salah satunya kunyit yang memiliki antioksidan sangat baik untuk menguatkan kekebalan tubuh. "Jika tidak ada waktu membuat minuman dari kunyit, bisa membuat minuman dari jahe atau mengonsumsi susu telor madu jahe (STMJ), kemudian minuman herbal pokak yang memiliki kegunaan menguatkan kekebalan tubuh," katanya.

Menurut dia, bahan alam itu akan selalu lebih cepat diterima dan menyatu dengan tubuh. Asalkan dikonsumsi teratur dan rutin atau minimal tiga kali dalam sepekan.

"Ingat, sejak dulu empon-empon sudah menjadi bagian dari Indonesia. Masalahnya, kini belum banyak masyarakat yang menaruh perhatian. Meski di era sekarang semua khasiat sudah teruji, diperlukan perhatian untuk kembali mengoptimalkan rempah-rempah di sekitar kita," tuturnya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meyakini khasiat rempah-rempah tradisional untuk menjaga kesehatan. Akhir-akhir ini ia mengonsumsi zat yang mengandung curcuma seperti jahe, temulawak, dan kunyit.

“Jadi ayo kita gunakan itu. Tidak mahal juga. Meskipun kita tidak tahu itu betul atau tidak tapi yang paling penting adalah kita sudah berusaha. Jadi sudah berapa bulan ini saya minum itu. Kalau mau saya buatkan di kediaman ada banyak,” kata Risma di Surabaya, Senin (2/3).

Risma berharap, warga Surabaya dapat berbuat yang terbaik dalam pencegahan virus tersebut. “Mudah-mudahan Tuhan juga mengembalikan kebaikan itu pada kita. Meskipun bukan di kita, tapi mungkin anak-anak, cucu kita. Sehingga kita ikut mendapatkan kebaikan. Siapa yang berbuat baik pasti akan mendapat kebaikan," kata Risma.

Risma mengonsumsi curcuma setelah menyimak riset yang dibuat peneliti Unair. Riset menyebut konsumsi sari rempah-rempah bisa menjadi penangkal virus corona yang akhir-akhir ini masih menjadi ancaman masyarakat.

Temuan hasil riset ini dilakukan oleh Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga Chaerul Anwar Nidom. Nidom yang juga alumnus Unair ini berhasil menemukan penangkal virus corona dari sari rempah-rempah (curcuma).

Nidom mengatakan, untuk menghadapi virus corona, masyarakat bisa mengatasinya dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung curcuma.  “Di beberapa tempat saya tawarkan apa yang bisa digunakan untuk menangkal virus corona. Kita bisa mengatasinya dengan mengonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung curcuma seperti jahe, kunyit dan temulawak,” ujar Nidom berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (25/2).

Penelitian mengungkapkan kunyit memang memiliki manfaat menyehatkan bagi tubuh. Salah satunya telah dibuktikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences. Studi dalam jurnal tersebut mengungkapkan bahwa kunyit memiliki senyawa aktif bernama curcumin yang secara efektif dapat mematikan beberapa jenis sel kanker.

Di samping itu, kunyit juga sudah sejak lama dimanfaatkan untuk pengobatan. Hal ini dikarenakan adanya senyawa antiinflamasi pada kunyit.

"Kunyit memiliki senyawa antiinflamasi alami bernama curcuminoid," papar ahli gizi dari Mayo Clinic Anya Guy seperti dilansir Medical Express.

Guy mengatakan cucuminoid dapat memberi manfaat positif bagi beragam penyakit. Penyakit-penyakit ini meliputi kanker, obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit radang usus.

Guy menambahkan, orang-orang yang terdiagnosis dengan penyakit seperti kanker atau diabetes tidak boleh serta-merta mengobati penyakit mereka dengan curcumin atau kunyit saja. Meski memiliki sifat antiinflamasi, konsumsi suplemen curcumin atau kunyit pada pasien penyakit kanker maupun diabetes perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Secara umum, Guy mengungkapkan ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk mengonsumsi kunyit. Salah satunya adalah dengan menggunakan kunyit berbentuk bubuk untuk dijadikan campuran dalam sajian kari atau makanan lain.

"Saya merekomendasikan untuk memilih kunyit dalam bentuk alami atau bubuk dan juga mencoba mengonsumsi kunyit dengan makanan lain untuk menambah (tingkat) absorpsi," terang Guy. Meski memiliki manfaat kesehatan, kunyit sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebih. Batas maksimal yang aman untuk mengonsumsi kunyit adalah 8 gram per hari.

Sementara jahe mengandung nutrisi cukup padat. Dalam satu cangkir penuh jahe segar cincang mengandung sekitar 80 kalori, 18 gram karbohidrat, dan 2 gram serat, serta protein. Satu sendok makan jahe juga bisa menambah sekitar 5 kalori.

Setiap satu gigitan jahe juga mengandung vitamin dan mineral. Seperti zat besi, vitamin C, kalium, magnesium, dan seng.

Minuman dengan jahe segar, seperti menambahkan parutan jahe ke smoothie sayur atau buah, dapat menjadi pilihan terbaik untuk melawan virus di dalam tubuh. Senyawa aktif Gingerol memiliki peranan penting memberantas virus. Dalam sebuah studi laboratorium yang diterbitkan di dalam Journal of Ethnopharmacology menyebutkan bahwa jahe segar efektif melawan virus pernapasan manusia syncytial (HRSV), yakni penyebab utama dari infeksi pernapasan.

Sedang temulawak bisa dimanfaatkan sebagai antibakteri karena kandungan xantorrhizolnya. Temulawak juga bisa mengobati antiradang, kaya antioksidan, mampu menghambat pertumbuhan dan perkembangan sel kanker, dan baik untuk melancarkan peredaran darah.

photo
Infografis penambah daya tahan tubuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement