Senin 02 Mar 2020 19:04 WIB

Harga Sekotak Masker Medis Tembus Rp300 Ribu

Harga normal sekotak berisi 50 lembar masker seharga Rp20 ribu-Rp25 ribu

Calon pembeli memilih masker di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta, Senin (2/3).
Foto: Republika/Prayogi
Calon pembeli memilih masker di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta, Senin (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Terdeteksinya penyebaran virus corona (Covid-19) di Jakarta menyebabkan harga sekotak masker medis tembus Rp300.000. Harga tersebut meroket disebabkan permintaan tinggi masyarakat Jakarta, dari harga normal sekotak berisi 50 lembar masker yang biasa dijual seharga Rp20.000-Rp25.000.

"Sudah enggak ada yang ngirim lagi. Tapi banyak juga yang mau beli sejak ada corona," ujar salah satu pedagang toko obat, Ayongdi Pasar Slipi, Jakarta Barat, Senin (2/3).

Akibat harga masker yang tinggi membuat banyak calon pembeli di Pasar Slipi mengurungkan niatnya. Ayong mengakalinya dengan menjual masker secara eceran.

"Selembarnya dijual Rp8.000," ujar dia.

Kemudian di kawasan LTC Glodok, penjual masker medis, Asong, terpaksa menaikkan harga jual karena harga masker dari distributor sudah melonjak.

"Per hari ini kami jual tinggi, dapat harga murah kami jual murah, kalau dapat tinggi ya jual tinggi sesuai pasaran," kata Asong.

Khusus untuk masker bermerek, Asong terpaksa menjualnya dengan harga yang lebih tinggi dibanding masker merek lainnya.

Adapun pedagang masker medis, Ranto, pedagang masker di LTC Glodok mengaku sudah kehabisan stok masker karena banyak diburu masyarakat usai pengumuman dua kasus WNI positif corona.

Ranto menyebut sejumlah masker bermerek sudah mulai langka. Distributor masker-masker bermerek tersebut sedang bergabung untuk program pemerintah menyediakan jutaan stok masker khusus penanganan corona.

"Saya saja sering kehabisan stok, sebab dengar-dengar dari distributornya, dari pabrik pusat sedang ada program membuat masker khusus untuk program tiga juta masker dari pemerintah," kata dia.

Presiden Joko Widodo telah mengumumkan dua orang warga negara Indonesia (WNI), yaitu seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya berusia 31 tahun positif terjangkit virus corona jenis baru.

"Ternyata orang yang terkena virus corona ini berhubungan dengan dua orang. Seorang ibu yang umurnya 64 dan putrinya yang berumur 31 tahun dicek oleh tim kita ternyata pada posisi yang sakit," kata Presiden Joko Widodo di beranda Istana Merdeka Jakarta, Senin.

Presiden menyampaikan hal tersebut didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

"Dicek dan tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," kata Presiden.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement