Senin 02 Mar 2020 08:50 WIB

Ratusan Rumah di Gorontalo Terendam Banjir

Ketinggian banjir di Gorontalo rata-rata di atas 50 sentimeter.

Ratusan Rumah di Gorontalo Terendam Banjir.
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Ratusan Rumah di Gorontalo Terendam Banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menyatakan, ratusan rumah di daerah itu terendam banjir sejak Ahad malam (1/3) hingga Senin pagi.

"Banjir meluas di beberapa kecamatan," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi BPBD Gorontalo Agus Musada, Senin (2/3).

Baca Juga

Kecamatan yang terendam banjir, antara lain Desa Monano Atas (Monas), Tudi, Monano dan Pilohulata, Kecamatan Monano, Desa Pontolo Kecamatan Kwandang, Desa Motihelumo Kecamatan Sumalata Timur, Desa Bulontio Timur Kecamatan Sumalata, dan Dusun Sapaweya Desa Imana Kecamatan Atinggola

Tim BPBD membagi personel dan peralatan yang dimiliki. Mereka turun ke lokasi banjir serta berkoordinasi dengan aparat Babinsa dan pemerintah desa di masing-masing desa terdampak banjir. Ketinggian air di beberapa lokasi masih cukup tinggi.

Seperti banjir di Desa Monas dan Tudi, Kecamatan Monano, yang terjadi sejak pukul 00.00 Wita hari ini. Aparat Babinsa setempat melaporkan, ketinggian air mencapai satu meter merendam permukiman hingga menutup badan jalan di perlintasan bagian barat tersebut, menyebabkan kendaraan tidak dapat melintasi jalan utama di Desa Tudi.

Diperkirakan 105 rumah penduduk di desa itu, tergenang banjir yang diakibatkan meluapnya sungai Tudi karena hujan deras yang melanda sejak Ahad sore. "Air yang meluap tidak hanya menggenangi rumah-rumah penduduk, namun menyeberangi jalur lintas Sulawesi di kecamatan tersebut karena tidak ada drainase," ujar Agus.

Hingga saat ini, jalan utama di Desa Tudi dan Monas, masih sulit dilewati kendaraan bermotor. Tercatat, 50 unit rumah di Desa Monas dan 55 unit rumah di Desa Tudi, masih tergenang banjir dengan ketinggian saat ini rata-rata di atas 50 sentimeter.

Banjir di Desa Imana, Kecamatan Atinggola, melanda dua dusun, yaitu Dusun Sapaweya sebanyak 21 kepala keluarga (KK) terdampak dan Dusun Pantai 1 sebanyak 15 KK terdampak banjir mencapai ketinggian rata-rata 60 sentimeter. Kondisi tersebut masih berlangsung hingga pagi ini, sesuai informasi aparat Babinsa setempat.

Tim BPBD sementara bergerak di lokasi-lokasi banjir, termasuk melakukan koordinasi dengan pemerintah desa untuk mendata jumlah rumah dan warga terdampak banjir. BPBD pun meminta pemerintah desa intensif menginformasikan kepada seluruh warga khususnya di desa-desa sekitar daerah aliran sungai agar waspada banjir serta tidak berdiam di dalam rumah saat melihat tanda-tanda air sungai akan meluap. Saat ini hujan masih mengguyur hampir seluruh wilayah di kabupaten tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement