Ahad 01 Mar 2020 18:15 WIB

BPBD Karawang Masih Hitung Kerugian Banjir 29 Kecamatan

Kerugian dari sektor pendidikan akibat banjir Karawang disebut lebih dari Rp 3 miliar

Warga mengevakuasi keluarganya mengunakan perahu rakit saat banjir di Desa karangligar, Karawang, Jawa Barat, Rabu (1/1/2020).
Foto: Antara/Ibnu Chazar
Warga mengevakuasi keluarganya mengunakan perahu rakit saat banjir di Desa karangligar, Karawang, Jawa Barat, Rabu (1/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang Yasin Nasrudin menyatakan hingga kini pihaknya masih menghitung kerugian akibat banjir yang sempat melanda 29 kecamatan selama sepekan terakhir.

"Jumlah kerugian akibat banjir masih belum pasti. Kami masih melakukan penghitungan," kata dia, di Karawang, Ahad (1/3).

Pihaknya akan menghitung kerugian banjir mulai dari pemukiman dan infrastruktur yang terendam, areal sawah yang terendam, sarana ibadah, sarana pendidikan, dan lain-lain.

Data BPBD Karawang yang dirilis pada Sabtu (29/2), kerugian bencana banjir yang mencapai lebih dari Rp 3 miliar itu, baru kerugian dari sektor pendidikan.

"Nilai kerugian akibat banjir masih belum final. Kami masih melakukan penghitungan. Karena nilai kerugian itu belum termasuk kerugian infrastruktur yang terendam, sawah yang terendam, dan lain-lain," kata Yasin.

Jadi untuk total kerugian akibat bencana banjir, hingga kini masih dilakukan penghitungan oleh BPBD setempat. Sementara itu, banjir di Karawang saat ini sebagian besar sudah mulai surut.

Banjir yang terjadi di Karawang itu sendiri akibat tingginya curah hujan disusul meluapnya beberapa sungai. Tersumbatnya drainase juga memicu banjir di beberapa titik sekitar Karawang.

Meski banjir sudah mulai surut, BPBD Karawang masih tetap siaga bencana. Karena sejak Rabu (26/2) hingga 14 hari ke depan, status kebencanaan di Karawang tanggap darurat bencana.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement