REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, pada Jumat (28/2), menyebabkan jembatan penghubung antardesa terputus dan ratusan warga terisolir. Bedasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, setidaknya terdapat 170 kepala keluarga (KK) yang terisolasi.
Komando Distrik Militer (Kodim) 0612/Tasikmalaya berencana membangun jembatan darurat di sekitar lokasi kejadian untuk membuka akses yang terputus. Komandan Kodim 0612/Tasikmalaya, Letkol Inf Imam Wicaksana mengatakan, fokus penanganan saat ini adalah membuka akses jalan warga yang terisolasi.
"Kita akan membuat jembatan darurat, karena jembatan yang ada terputus dan warga terisolir. Hari ini insyaallah kami akan membuka akses jembatan darurat," kata dia, saat ditemui di lokasi, Jumat.
Dia menambahkan, TNI juga akan mengumpulkan informasi terkait prakiraan cuaca dan keadaan tanah di sekitar lokasi. Jika warga yang terisolasi berada dalam zona merah rawan bencana, pihaknya akan melakukan evakuasi. Namun, jika kondisi warga yang terisolasi dalam keadaan aman, jembatan akan difungsikan untuk mengantar logistik.
Sementara untuk pencarian korban hilang, menurut dia, TNI masih akan menunggu situasi kondusif. Sebab, berdasarkan pemantauan di lokasi, masih terdapat pergeseran tanah dan berpotensi longsor susulan.
"Kita akan seusaikan pencarian korban dilakukan hari ini atau besok, karena sekarang mulai gerimis dan terjadi kemungkinan pergeseran tanah lagi. Prinsipnya mencari korban tanpa menimbulkan korban," kata dia.
Sebelumnya, satu orang warga atas nama Didi (63 tahun) dilaporkan hilang saat longsor terjadi Jumat pagi. Diduga korban tertimbun material longsor.