REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Satu dari delapan penyelenggaraan pilkada serentak tahun ini, Pilkada Kabupaten Pesawaran dinilai menjadi wilayah indeks kerawanan tertinggi. Bawaslu Lampung meningkatkan kinerja pengawasan di wilayah tersebut agar tahapan pilkada berlangsung aman dan lancar.
Berdasarkan keterangan pers Bawaslu yang diterima Rabu (26/2), dari delapan kabupaten yang menyelenggarakan pilkada serentak, Indeks Kerawanan Pilkada (IKP) Kabupaten Pesawaran sebesar 56,34 persen masuk level 4. IKP Pesawaran memiliki dimensi politik 46,65, pemilu bebas dan adil 49,93, kontestasi 67,86 dan partisipasi politi 69,35.
IKP Kabuputen Lampung Tengah 54,30 persen (level 4), dimensi sosial politik 59,94, pemilu bebas dan adil 53,79, kontestasi 40,66, dan partisipasi politik 66,79. IKP Kabupaten Lampung Timur 52,44 persen (level 4), dimensi sosial politik 60,60, pemilu bebas dan adil 45,99, kontestasi 38,56, dan partisipasi politik 72,15.
IKP Kabupaten Lampung Selatan 50,23 (level 4), dimensi politik 53,96, pemilu bebas dan adil 46,30, kontestasi 42,13, dan partisipasi politik 64,10. Sedangkan IKP Bandar Lampung 49,41 (level 3), dimensi politik 50,65, pemilu bebas dan adil 54,26, kontestasi 38,56, dan partisipasi politik 55,35.
Selanjutnya IKP Kota Metro 47,07 (level 3), dimensi sosial politik 46,19, pemilu bebas danadil 42,51, kontestasi 38,56, dan partisipasi politik 72,1. Disusul IKP Pesisir Barat 46,82 (level3), dimensi sosial politik 49,34, pemilu bebas dan adil 43,92, kontestasi 41,12, dan partisipasi politik 57,10.
Di peringkat bawah yakni IKP Kabupaten Waykanan sebesar 45,96 (level 3), dimensi sosial politik 46,65, pemilu bebas dan adil 41,84, kontestasi 38,56, dan partisipasi politik 65,15.
Iskardo P Panggar, komisioner Bawaslu Lampung membenarkan pilkada Kabupaten Pesawaran menempati urutan pertama tingkat kerawanan dalam pilkada serentak tahun ini.
Dia menyatakan, data yang dipaparkan Bawaslu pusat tersebut sebagai acuan dan prediksi penyelenggaraan pilkada di daerah, agar mempersiapkan diri untuk melakukan kegiatan pengawasan di wilayah masing-masing.
“Data ini untuk mengantisipasi kerawanan pilkada tahun 2020,” kata Iskardo, Rabu (27/2).
Menurut dia, semua pihak untuk menjaga pilkada serentak berlangsung aman dan lancar. Potensi kerawanan pilkada seharusnya dapat terus diminimalisir, agar pilkada tidak menjadi ajang yang destruktif.