REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta mendorong PT Jakarta Propertindo (Jakpro) segera mengkaji lokasi yang representatif untuk penyelenggaraan Formula E pada Juni 2020 mendatang. Komisi B mendesak PT Jakpro untuk memastikan legalitas izin penyelenggaraan balap Formula E yang belum jelas sampai hari ini.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz berharap di pertengahan bulan Maret mendatang PT Jakpro selaku BUMD yang dipercaya menyelenggarakan ajang balap mobil listrik itu dapat menentukan lokasi yang tepat. "Jadi kita masih melihat bahwa belum ada kepastian tempat sebenarnya. Mudah-mudahan kita berharap bisa terkejar sampai pertengahan Maret, untuk menentukan tempat bertanding, karna kita juga tidak ingin acara ini batal," ujarnya, Rabu (26/2).
Aziz mengatakan, sejauh ini ada tiga lokasi yang dianggap tepat untuk menyelenggarakan Formula E, yakni kawasan Monumen Nasional (Monas), kawasan Jakarta International Expo (JieExpo) Kemayoran, serta di kawasan GBK (Gelora Bung Karno). Meskipun begitu, ia masih mempertanyakan legalitas izin penyelenggaraan balap Formula E yang belum jelas sampai hari ini.
"Sebenarnya ada beberapa pilihan, tapi kita pertanyakan lagi bagaimana proses hukumnya sebenarnya? Apakah sudah di izinkan atau belum? karna kalau mengacu pda surat dari pusat, ada syarat-syarat yang harus di penuhi," katanya.
Sementara Direktur Utama PT Jakpro Dwi Wahyu Daryoto mengaku telah memenuhi semua persyaratan untuk menyelenggarakan pertandingan di Monas, meskipun belum pasti akan dilaksanakan di lokasi itu. "Persyaratan enggak ada yang kurang, tapi Dewan menyarankan untuk didiskusikan kembali, ya nanti kami diskusikan kembali lokasinya. Saya enggak tahu berubah atau tidak, itu keputusan nanti. Itu komisi B tadi sudah jelas harus koordinasi dulu," katanya.
Sedangkan untuk menyiapkan lintasan, saat ini JakPro sedang tahap pencetakkan Wall Barrier sebanyak 1.500 buah dan target selesai satu bulan. "Itu Barriernya kan sudah kita buat di Purwakarta. Saat ini sudah cetak 401 buah, target pencetakkan sehari 40 buah. Satu bulan kelar kok. Konstruksi juga sangat sederhana. Pengaspalan sama Barrier saja. Secepatnya selesai," jelas Dwi.