Rabu 26 Feb 2020 16:54 WIB

WNI ABK World Dream akan Diperiksa Ulang

Pemeriksaan ulang tersebut dilakukan karena Indonesia tidak mau kecolongan

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Esthi Maharani
World Dream
Foto: Jerome Favre/EPA-EFE
World Dream

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga negara Indonesia yang menjadi anak buah kapal (ABK) World Dream akan diperiksa ulang di atas Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr Soeharso meski sebelumnya mereka dinyatakan sehat. Pemeriksaan itu termasuk terhadap swab atau cairan usap tenggorokan mereka.

"Kami akan melakukan pemeriksaan ulang. Laboratorium dan swab. Itu kita lakukan di kapal kemudian nanti mereka turun dibawa observasi ke Sebaru," jelas Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, Budi Sylvana, di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (26/2).

Ia menjelaskan, pemeriksaan ulang tersebut dilakukan karena Indonesia tidak mau kecolongan sama sekali. Pemeriksaan swab yang sebelumnya tidak dilakukan di Natuna dilakukan karena melihat dinamika perkembangan penanganan corona di dunia.

"Dinamikanya berbeda, Indonesia tidak mau kecolongan untuk itu. Kita berusaha mempertahankan. Kalau bisa jangan sampai ada di Indonesia," kata dia.

Kementerian Kesehatan sendiri menyiapkan 39 tim ahli kesehatan untuk proses observasi 188 WNI di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Jumlah tersebut lebih banyak dari proses observasi sebelumnya di Natuna, Kepulauan Riau.

"Tim dokternya lebih banyak, kalau kemarin hanya 25 orang, kalau saat ini 39," ujar Budi.

Tim dokter tersebut terdiri dari multidisiplin. Terdapat sejumlah dokter spesialis berbeda-beda, di antaranya spesialis penyakit dalam, spesialis kesehatan lingkungan, spesialis anestesi, spesialis paru, spesialis jiwa, spesialis psikologi, spesialis jantung, dan lain-lain.

"Kenapa begitu, karena Indonesia tidak mau kecolongan. Menteri (kesehatan) juga sudah berkali-kali mewanti ke kami jangan sampai kecolongan. Tugas kami yang di bawah untuk melakukan ini, maksudnya jauh lebih baik," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement