REPUBLIKA.CO.ID, SEKAYU- Adanya korban jiwa pada pendidikan Pramuka susur Sungai Sempor di Desa Donokerto, Sleman, DIY, pada hari Jumat (21/2/2020) beberapa waktu lalu membuat daftar pembinaan Pramuka yang dinilai telah keluar jalur.
Ketua Kwarcab Pramuka Musi Banyuasin, Drs H Apriyadi MSi menegaskan agar pendidikan Pramuka harus mengandung nilai-nilai edukasi positif.
"Kita prihatin juga dengan kejadian di Sleman tersebut, di Muba pendidikan Pramuka harus komitmen untuk tidak keluar dari jalur yang semestinya," tegas Sekda Muba ini.
Menurut Apriyadi, memberikan pendidikan Pramuka tidak meski keras yang utama itu anak-anak harus mendapatkan sisi positif dan mandiri. "Tidak perlu dengan kegiatan yang dapat membahayakan nyawa, banyak cara mendidik lainnya yang bisa dipakai," ujarnya.
Ia juga menyebutkan, terlebih Muba sebagai pemegang dua Penghargaan dari Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sumsel yakni dinobatkan sebagai Kwartir Cabang Pramuka Tergiat dan mendapatkan penghargaan Kwarcab Terbaik Pusat Pendidikan dan Pelatihan Cabang Pramuka tentu akan konsisten menjaga nama baik Pramuka
“Kwarcab Gerakan Pramuka Muba sangat pro aktif dengan kegiatan pramuka dan akan terus memberikan kontribusi positif untuk semua lapisan masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Muba Dodi Reza yang juga penerima Lencana Darma Bakti Pramuka dari Kwarnas Pramuka Pusat mengucapkan belasungkawa atas kejadian di Sleman. "Kita berharap ini tidak kembali terulang, dan Kwarcab Pramuka di Muba akan lebih mendidik positif kegiatan-kegiatan Pramuka di Muba," ulasnya.
Dodi menambahkan, Pemkab Muba akan terus support kegiatan pramuka di Muba. "Ini juga bagian mencetak generasi muda yang unggul dan berprestasi serta ke depan dapat memberikan kontribusi positif untuk kemajuan Muba," pungkasnya.