REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana meninjau tiga titik lokasi banjir yang berada di Ibu Kota yakni Jelambar, Jakarta Barat; Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat; dan Pondok Karya, Jakarta Selatan.
Nana mengatakan, banjir kali ini terjadi secara merata di hampir seluruh wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Dia mengungkapkan, di Jelambar, terdapat tiga RW yang terkena banjir, yaitu RW 04, 06, dan 07. Dari tiga RW itu diketahui dihuni oleh 616 kepala keluarga (KK) atau sekitar 2000 jiwa penduduk. Sementara itu, jelas Nana, terdapat 176 titik banjir di wilayah Jakarta dan Bekasi.
"Ada beberapa titik yang perlu sentuhan dari pihak keamanan dan pemda yaitu di Jakbar ada 45 titik, di Jakut ini ada 40 titik, Jaktim ada 15 titik, Jaksel 7 titik, Bekasi kota paling banyak ada 69 titik," kata Nana saat ditemui di Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (25/2).
Dalam tinjauan itu, Nana juga memberikan sejumlah bantuan berupa sembako kepada para korban banjir. Selain itu, dia juga memastikan anggotanya akan melakukan pengamanan agar warga Ibu Kota yang menjadi korban banjir tidak merasa takut saat mengungsi.
"Jadi kami dengan jajaran sudah berupaya memberi bantuan dalam hal kebutuhan sosial ya, sembako, kebutuhan sehari-hari, dan kemudian kami kepolisian juga sudah membangun posko-posko pengungsi, dan posko pelayanan bagi masyarakat," papar Nana.
Usai meninjau lokasi banjir di Jelambar, Nana beserta rombongan melanjutkan perjalanan ke Benhil, Jakarta Pusat. Di sini, jelas Nana, sebanyak lima RT yang terdapat di RW 1 terdampak banjir. Lima RT itu, yakni 05, 06, 07, 08, dan 09 yang terdiri dari sekitar 500 KK. Dia beserta jajarannya pun turut memberikan bantuan kepada para warga yang terdampak banjir.
Tidak lama berada di Benhil, Nana beserta jajarannya melanjutkan perjalanan ke Kompleks Polri Pondok Karya, Jakarta Selatan sekitar pukul 16.30 WIB. Banjir yang cukup tinggi masih menggenang di permukiman tersebut. Bahkan, kata Nana, ketinggian banjir di sana sempat mencapai 175 sentimeter. Namun, saat sore hari, ketinggian banjir telah berkurang sekitar 60 sentimeter.
"Saya berada di Pondok Karya ini merupakan bisa dikatakan Asrama Polri. Untuk di sini jumlah KK 500 dan yang terdampak banjir sekitar 220 KK kurang lebih 800 orang lah," tutur dia.
Menurut Nana, penyebab banjir di lokasi itu karena air di Sungai Mampang yang meluap dan curah hujan yang tinggi.
"Penyebab banjir meluapnya Sungai Mampang ini memang sungai selama ini meluap disebabkan karena kita sama-sama ketahui semalam hujan besar, ditambah ada tambahan air dari kiriman Bogor. Sehingga air meluap," imbuh Nana.