Selasa 25 Feb 2020 17:31 WIB

Bupati Garut: Seribu Rumah Harus Direlokasi

Selain cuaca, faktor geografis juga membuat Garut bagian selatan rawan bencana

Batu besar sisa material longsoran menutup akses jalan di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Selasa (25/2) sore.
Foto: Dok BPBD Garut
Batu besar sisa material longsoran menutup akses jalan di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Selasa (25/2) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT - Bupati Garut, Jawa Barat, Rudy Gunawan memperkirakan ada seribu rumah warga yang harus direlokasi agar aman dari bahaya bencana alam tanah longsor. Rumah tersebut berada di Kecamatan Talegong dan Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Harus ada beberapa tempat yang harus dipindahkan, atau direlokasi, mungkin ada seribu rumah yang harus dipindahkan," kata Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Selasa (25/2).

Ia menuturkan, Kabupaten Garut merupakan daerah rawan bencana alam selain tanah longsor, yakni pergerakan tanah, banjir, gempa bumi dan angin puting beliung. Namun potensi bencana alam yang sering terjadi di Garut pada musim hujan, kata dia, salah satunya tanah longsor, seperti yang sudah terjadi di Kecamatan Talegong dan Cisewu.

"Selain karena faktor cuaca, faktor geografis juga membuat Garut bagian selatan rawan bencana," katanya.

Menurut dia, sejumlah rumah warga yang tinggal di wilayah selatan Garut perlu direlokasi ke tempat aman karena berada di kawasan rawan bencana tanah longsor. Namun Pemkab Garut, kata dia, belum dapat merelokasi semua rumah warga karena keterbatasan anggaran, juga sulit untuk mencari lahan yang aman dari bencana alam.

"Pemda terus memikirkan bagimana agar warga di daerah rawan bencana bisa terselamatkan," katanya.

Pemkab Garut terus meningkatkan kewaspadaan dan berupaya melakukan langkah cepat dalam menanggulangi daerah maupun warga yang terdampak bencana alam.

"Kayaknya bupati harus ngantor di sana (selatan Garut) untuk beberapa hari, jadi kalau ngantor di Talegong sama Cisewu kita langsung bisa eksekusi," kata Rudy.

Sebelumnya, bencana tanah longsor melanda Kecamatan Cisewu dan Talegong menyebabkan dua orang meninggal dunia terdampak bencana longsor dan satu orang meninggal dunia karena terbawa arus banjir bandang. Selain itu, warga dari 24 rumah di Kecamatan Talegong harus mengungsi karena rumahnya rusak dan terancam bahaya bencana longsor susulan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement