REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya mengimbau masyarakat tetap waspada, tetap tenang, dan tidak termakan berita bohong, terkait isu penculikan anak. Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat, BPB Linmas Pemkot Surabaya Eko Yudi memastikan, pihak kecamatan dan kelurahan sudah membuat surat edaran yang ditujukan kepada sekolah-sekolah dan masyarakat melalui RW dan RT setempat terkait isu penculikan.
“Jadi, sekali lagi kami imbau warga tetap waspada, tapi juga harus tenang supaya tidak termakan hoax. Waspada harus, tapi harus tetap tenang dan tidak boleh main hakim sendiri,” kata Eko di kantor Humas Pemkot Surabaya, Selasa (25/2).
Eko memastikan, BPB Linmas sudah menginstruksikan kepada para Kasatgas Linmas untuk keliling ke sekolah-sekolah, terutama PAUD, TK, dan SD. Adapun jumlah Kasatgas Linmas yang bertugas mengawasi sekolah-sekolah sebanyak 154 orang atau setara dengan jumlah kelurahan.
“Kalau jam pulang, saya minta dimonitor. Terutama terhadap sekolah-sekolah yang sifatnya eksklusif, dimana anak-anaknya naik antar jemput,” ujar Eko.
Eko juga meminta para petugas keamanan untuk menanyakan setiap tamu yang berkunjung, baik di sekolah maupun perumahan-perumahan. Minimal tentang tujuan kunjungan. Dia juga menginstruksikan untuk mencatat nomor kendaraan setiap pengunjung.
"Kalau ada apa-apa akan ketahuan, tamu yang berkunjung ke rumah siapa, dan nomor kendaraannya berapa? Ini upaya preventif. Untuk perumahan yang menerapkan one gate system mudah pengawasannya,” kata dia.
Kendati tidak ada kasus penculikan di Surabaya, namun menurutnya, kewaspadaan harus tetap dilakukan. Dia pun menginhatkan, apabila masyarakat menemukan hal-hal yang mencurigakan, bisa menghubungi layanan tanggap darurat Command Center 112 milik Pemkot Surabaya.