Selasa 25 Feb 2020 13:47 WIB

Jakarta Banjir, Warga Petamburan: Sudah Biasa

Warga Grogol Petamburan mengaku sudah terbiasa dengan banjir.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andri Saubani
Kondisi banjir di Jalan Ksatria 4, Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (25/2).
Foto: Republika/Flori Sidebang
Kondisi banjir di Jalan Ksatria 4, Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir kembali merendam sejumlah wilayah di DKI Jakarta akibat hujan deras yang mengguyur sejak Senin (24/2) malam hingga Selasa (25/2) pagi. Salah satunya adalah RW 04 Kelurahan Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. 

Akses lalu lintas dari arah Grogol menuju Pluit pun terpaksa ditutup karena masih terdapat genangan air. Dua mesin pompa dari Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat serta satu unit mobil pemadam kebakaran tampak bekerja menyedot genangan air tersebut. 
 
Genangan air mulai terlihat di Jalan Ksatria setinggi 30 sentimeter. Seorang warga bernama Sukaesih mengatakan, banjir dengan ketinggian 70 sentimeter bahkan terjadi di dalam permukiman warga.
 
"Di dalam (permukiman) airnya sampai sedada," kata perempuan yang akrab disapa Enok itu saat ditemui di lokasi, Selasa. 
 
Enok mengungkapkan, air mulai menggenang sejak pukul 03.00 WIB. Namun, ketinggian air kali ini tidak separah saat banjir melanda pada awal tahun 2020 lalu yang mencapai satu meter lebih.
 
Enok bercerita, banjir sudah menjadi langganan di tempat kediamannya itu. Bahkan setiap lima tahun sekali, kata dia, wilayah itu terendam banjir hingga mencapai satu meter. 
 
[video] Jakarta Banjir Ini Beberapa Titiknya
 
Enok mengatakan, rumah yang ia tempati posisinya lebih rendah dibandingkan jalanan yang ada. Sehingga saat curah hujan tinggi, maka air dari Kali Grogol yang berada sekitar 50 meter dari permukiman itu akan menimbulkan genangan air setinggi 30 sentimeter.
 
Perempuan berusia 45 tahun itu mengaku sudah tinggal di RW 04 Kelurahan Jelambar, Grogol Petamburan sejak ia lahir. Bahkan, ia bersama sembilan saudaranya yang lain pun lahir dan tumbuh besar di wilayah itu. Ia menuturkan, saat banjir melanda, ia dan keluarga sudah menganggapnya menjadi hal yang biasa. Enok pun tidak memiliki niatan untuk mencari tempat tinggal yang baru. 
 
"Mati hidup di sini. Mau banjir atau apa, ya tetap di sini," ujar Enok sembari terkekeh. 
 
Sementara itu, ditemui di lokasi yang sama, Ketua RW 04 Kelurahan Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Anto Permana mengatakan, terdapat 12 RT di wilayahnya. Seluruh RT itu pun terdampak banjir. 
 
Namun, jelas Anto, banjir terparah terjadi di RT 07 gang satu dan dua. Di sana, sambung dia, banjir mencapai ketinggian 70 sentimeter. 
 
Menurut Anto, saat air mulai meninggi sekitar 10 sentimeter, pihaknya pun segera memberi pengumuman terhadap warganya untuk mengevakuasi diri serta harta benda. 
 
"Kita asih pengumuman itu air sudah semata kaki, sekitar jam 6 pagi di dalam permukiman warga," tutur Anto.
 
Saat ini, sambung dia, terdapat beberapa titik pengungsian yang dapat digunakan oleh warga. Di antaranya di masjid dan gereja. 

In Picture: Foto Suasana Banjir di Jalan HR Rasuna Said

Baca Juga

photo
Kendaraan melintasi banjir yang menggenangi di Jalan H. R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa (25/2/2020).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement