Selasa 25 Feb 2020 07:47 WIB

Legislator Demokrat Usul Bentuk Panja Kasus Harun Masiku

Legislator Demokrat usul pembentukan panja untuk usut kasus Harun Masiku.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bayu Hermawan
Politikus Partai Demokrat, Benny K Harman.
Foto: Republika
Politikus Partai Demokrat, Benny K Harman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Benny K Harman mengusulkan agar dibentuk panitia kerja (panja) untuk mengusut belum tertangkapnya buronan Harun Masiku. Benny menilai dengan adanya panja, maka pencarian Harun Masiku bisa lebih optimal.

"Saya mohon kalau mau mendalami ini, saya minta kita bentuk panja untuk mendalami soal Harun Masiku ini," ujar Benny di ruang rapat Komisi III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/2).

Baca Juga

Lewat Panja, ia berharap kebedaraan Harun dapat diketahui. Apalagi jika hasil penyelidikan tim independen Kementerian Hukum dan HAM dapat dikolaborasikan untuk menemui titik terang. "Sekalian kita menguji kita punya tesis, kita punya data tentang keberadaan Masiku," ujar Benny.

Benny sendiri memiliki tiga dugaan terkait Harun, yang belum diketahui keberadaannya. Pertama, ia mengaku percaya jika ada kesalahan sistem yang membuat pendatang di Bandara Soekarno-Hatta tak terdata. Hal tersebutlah yang membuat keberadaan Harun semakin tak terdeteksi.

"Saya juga yakin Pak Menteri, sama juga dengan saya, betapa sulitnya kita menyelesaikan masalah ini. Seperti apa kita menyelesaikan," ujar Benny.

Kedua, ia menduga bahwa mantan Dirjen Imigrasi Ronny Franky Sompie memiliki kepentingan ganda dalam kasus Harun. Sebab menurutnya, tidak ada keterkaitan antara kesalahan sistem dengan dipecatnya Ronny.

"Saya menduga Pak Dirjen ini punya dua tuan. Dugaan saya punya duan tuan, siapa tuan ini? Kalau mau didalami," ujar Benny.

Dugaan terakhirnya, Harun sengaja disembunyikan oleh pihak tertentu, sehingga kasus suap proses PAW anggota DPR terpilih tidak bisa diungkap dengan tuntas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement