jatimnow.com - Sebuah video berdurasi 1.53 menit dan menunjukkan beberapa nelayan yang melakukan penangkapan ikan menggunakan bom ikan (bondet) diduga di Pulau Tabuhan Banyuwangi menjadi viral di media sosial (medsos) Facebook dan WhatsApp. Video yang diunggah akun Facebook, Rumah Literasi Indonesia pada Minggu (23/2) pukul 22.03 Wib itu dikomentari 148 netizen. Disukai 161 akun lainnya, serta dibagikan sebanyak 315 kali hingga pukul 9.52 Wib, Senin (24/2/2020).
"Beberapa menit setelah kami mendirikan tenda untuk bermalam di Pulau Tabuhan, tiba-tiba dikagetkan dentuman keras bom ikan yang jaraknya tak begitu jauh dengan area camp para relawan," tulis akun tersebut.
Bahkan pada postingan itu menyebut, jika beberapa nelayan melakukan pengeboman sebanyak 3 kali. "Sebanyak tiga kali ledakan keras tersebut membuat kita semua terheran. Kenapa di kawasan konservasi masih ada oknum nelayan yang berani menggunakan bom untuk menangkap ikan," tambahnya.
"Disaat Banyuwangi sudah dikenal maju dari sektor pariwisatanya, seharusnya sejalan dengan tumbuhnya kesadaran warga untuk bisa terlibat menjaga lingkungannya. Apalagi, jika Pulau Tabuhan ini akan disewakan kepada pihak asing, tentu perlu pekerjaan panjang agar warga bisa terlibat dan memberi contoh sebagai tuan rumah yang baik," lanjutnya.
"Untuk itu, kami perlu mengabarkan kepada semua pihak khususnya pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Perlu upaya yang strategis dan signifikan agar metode menangkap ikan dengan bom bisa dihentikan. Kuncinya, pemerintah dan masyarakat bisa bersinergi dan bergerak barengan agar hal semacam ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," tulis akun tersebut.
Di akhir postingan akun Rumah Literasi Indonesia juga memampangkan beberapa tanda pagar atau hastag diantaranya, #stopbomikan, #selamatkanterumbukarang, #savecoral, #savepulautabuhan.
Selain itu, akun Facebook tersebut juga menyampaikan materi video tersebut kepada WALHI Jawa Timur dan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
"cc : WALHI Jawa Timur Kementerian Kelautan dan Perikanan RI".
Beberapa netizen yang menanggapi postingan tersebut pun berkomentar macam-macam terkait metode pencarian ikan dengan menggunakan bom seperti itu.
"Masih banyak kok yg menggunakan bom dan potas untuk cari ikan..ya mereka aman2 aja polisi air gak pernah patroli terus digaji untuk apa??liat aja betapa berani nya menggunakan bom di tempat seramai itu brarti mereka sudah biasa..percuma lapor polisi cuma sesaat doank mereka kelihatan peduli padahal tidak..jaman sekarang yang harus bertindak adalah masyarakat tidak bisa mengandalkan aparat," tulis Ben.
"Diselidiki dulu nelayan yang ngebom sapa tau dari pihak luar Banyuwangi," tulis akun lainnya Frina Nilawati.