Senin 24 Feb 2020 13:47 WIB

BNPB: Libatkan Dunia Usaha Kurangi Dampak Gempa

Kepala BNPB menyatakan sebagian besar rumah masyarakat saat ini tidak memiliki IMB.

Kepala BNPB Doni Monardo
Foto: Dok BNPB
Kepala BNPB Doni Monardo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan penting untuk melibatkan dunia usaha dalam upaya mengurangi terjadinya risiko kerugian akibat gempa bumi. Kerugian baik itu harta benda maupun korban jiwa.

"Gempa bumi merupakan salah satu kluster ancaman bencana bagi Indonesia sehingga perlu berbagai langkah dan upaya menghadapinya. Salah satunya dengan melibatkan dunia usaha," kata kepala BNPB di Jakarta, Senin (24/2).

Baca Juga

Menurut kepala BNPB, melibatkan dunia usaha dalam menghadapi berbagai ancaman bencana alam, seperti gempa bumi, bisa menghindari terjadinya kerugian jiwa dan harta benda. Sebab, menurut para pakar, yang membunuh saat terjadi bencana tersebut bukanlah gempanya, melainkan bangunan yang didirikan tidak kuat, tidak sesuai dengan ketentuan konstruksi atau sudah telanjur dibangun.

Selain itu, tidak ada upaya mitigasi. Bahkan, katanya, mungkin masyarakat sama sekali tidak tahu bahwa kawasan yang didirikan bangunan-bangunan tersebut merupakan daerah yang dilalui oleh patahan.

Karena itu, kata Doni Monardo, pelibatan dunia usaha penting untuk mencari solusi serta memberikan beberapa alternatif kepada penduduk di Tanah Air, termasuk bagaimana membangun rumah-rumah tahan gempa. "Hampir sebagian besar rumah masyarakat kita saat ini tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) sehingga sangat mungkin bangunan mereka tidak melalui proses untuk diketahui tingkat kekuatannya," kata dia.

Bangunan-bangunan yang sudah telanjur didirikan dengan tidak melalui sebuah prosedur sebagaimana yang diharapkan tersebut, solusi ke depan ialah dengan memperkuat struktur bangunan, baik dari dalam maupun luar. Melalui hal itu, kata kepala BNPB, dapat pula diundang dunia usaha agar bisa menawarkan sebuah solusi kepada masyarakat, kelompok serta pemerintah yang berada di daerah-daerah dengan risiko gempa.

"Sehingga, masyarakat luas dapat mengurangi sedemikian rupa kerugian-kerugian yang ditimbulkan ketika gempa terjadi," ujarnya.

"Ini penting, apalagi jika gempa tersebut terjadi di tengah pemukiman yang padat, maka kemungkinan besar akan menimbulkan kerusakan, mungkin juga terjadi kerugian jiwa," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement