Senin 24 Feb 2020 09:16 WIB

Gerindra Belum Pikirkan Pilpres 2024

Partai Gerindra bersyukur melihat elektabilitas Prabowo yang masih tinggi.

Rep: Nawir Arsyad Akbar / Red: Ratna Puspita
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan partainya belum memikirkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Meski, Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tertinggi berdasarkan survei Indo Barometer.

"Gerindra masih lakukan konsolidasi internal, masih perkuat partai, masih menjaga soliditas partai, dan masih memikirkan bekerja yang terbaik untuk rakyat Indonesia," ujar Dasco kepada wartawan, Ahad (23/2).

Baca Juga

Ia juga menambahkan, hasil survei tersebut belumlah dapat dijadikan pijakan untuk menghadapi Pilpres 2024. Sebab, proses kontestasinya masih lama digelar.

"Hasil survei ini hanya menjadi pemicu semangat bagi Partai Gerindra di seluruh Indonesia untuk bekerja lebih baik lagi bagi rakyat Indonesia," ujar Dasco.

Kendati demikian, Partai Gerindra bersyukur melihat elektabilitas Prabowo yang masih tinggi. Itu, dia menyebutkan, sebagai tanda bahwa masyarakat puas akan kinerja dari Menteri Pertahanan itu.

"Bahwa masyarakat percaya pada kinerja Pak Prabowo sehingga menyebabkan Pak Prabowo masih terpopuler di antara yang lain," ujar Dasco.

Prabowo Subianto diyakini akan memenangkan pemilihan umum presiden (Pilpres) 2024 jika kembali dicalonkan. Indo Barometer, dalam jajak pendapat yang digelar pada Januari 2020, menyimpulkan Jokowi dan Prabowo, masih memiliki elektabilitas tertinggi dalam bursa pencalonan presiden periode 2024-2029.

Direktur Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, hasil jajak pendapat terhadap 1.200 responden menempatkan nama Jokowi sebagai presiden pilihan dalam Pilpres 2024. Jokowi, punya angka keterpilihan mencapai 29,4 persen.

Menyusul Prabowo, di angka keterpilihan, 17,1 persen. Sedangkan Anies Baswedan, dipilih oleh 9,8 responden.

“Hasil  pilihan presiden ini, dengan pertanyaan terbuka,” kata Qodari, saat menyampaikan hasil jajak pendapat Indo Barometer, di Jakarta, Ahad (23/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement