Senin 24 Feb 2020 05:46 WIB

Soal Reshuflle, PDIP: Kami Belum Dengar dari Presiden

Isu reshuffle sebaiknya ditanggapi para menteri untuk membuktikan kinerja.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ratna Puspita
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, Eriko Sotarduga
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, Eriko Sotarduga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengaku mendukung apapun keputusan presiden Joko Widodo berkenaan dengan isu reshuffle kabinet Indonesia Maju. Partai berlogo kepala banteng moncong putih itu berpendapat bahwa perombakan kabinet merupakan hak prerogatif kepala negara.

"Meskipun kami belum mendengar hal ini langsung dari beliau baik melalui ketua umum atau langsung ke masyarakat. Ini masih berupa isu-isu atau rumor," kata Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga di Jakarta, Ahad (23/2).

Baca Juga

Dia mengatakan, sebenarnya isu perombakan kabinet adalah rumor yang muncul tanpa dasar. Lagi pula, dia mengungkapkan, kabinet pemerintahaan saat ini juga baru berjalan empat bulan sehingga masih terlalu dini untuk memberikan penilaian tertentu.

"Karena kalau dari pemerintah sendiri belum ada menyatakan pasti ada reshuffle dan bagi kami di parpol juga tidak ingin hal ini menjadi perkara yang dibesar-besarkan," katanya.

photo
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno (Republika/Mimi Kartika)

Pengamat politik Adi Prayitno mengatakan isu reshuffle sebaiknya ditanggapi para menteri untuk terus membuktikan kinerja mereka, terlebih menteri dibidang ekonomi. Dia mengatakan, kementerian bidang ekonomi saat ini masih menjadi sorotan utama publik.

"Menteri ekonomi saya kira jadi sorotan dan catatan penting. Saya nggak bisa sebut satu-satu karena terlampau personal tapi kinerja di bidang ekonomi rata-rata dapat sorotan publik," katanya.

Dia mengungkapkan, masyarakat mengatakan mereka masih kesulitan menjangkau harga yang terkadang turun-naik. Dia melanjutkan, publik juga melihat bahwa pertumbuhan ekonomi mandek di lima persen serta masih banyak dari mereka yang merasa sulit untuk mendapatkan pekerjaan.

"Tiga indikator ini membuat kinerja di bidang ekonomi ke Jokowi kurang memuaskan. Lalu baru hukum, politik dan aspek agama dan lain-lain," katanya.

Sebelumnya, Istana menanggapi beredarnya isu rencana perombakan komposisi menteri di jajaran Kabinet Indonesia Maju. Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan, Presiden Joko Widodo tidak berencana untuk melakukan perombakan kabinet dalam waktu dekat ini.

Fadjroel menyampaikan, seluruh menteri dapat terus melaksanakan program dan rencana kerjanya masing-masing. Presiden Jokowi pun akan terus memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja masing-masing menteri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement