Sabtu 22 Feb 2020 16:28 WIB

Mendikbud Belasungkawa atas Tragedi Siswa SMPN 1 Turi Sleman

Mendikbud menyampaikan belasungkawa atas tragedi hanyutnya Siswa SMPN 1 Turi Sleman.

 Situasi sekolah SMPN 1 Turi pascakejadian musibah susur Suangai Sembor di Sleman, Yogyakarta, Jumat (21/2) malam.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Situasi sekolah SMPN 1 Turi pascakejadian musibah susur Suangai Sembor di Sleman, Yogyakarta, Jumat (21/2) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim menyampaikan belasungkawa atas tragedi yang menimpa siswa SMPN 1 Turi, yang menjadi korban hanyut di Sungai Sempor, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Nadiem mengatakan, Kemendikbud saat ini fokus pada proses evakuasi, pencarian dan penanganan terhadap para korban.

"Saya menyampaikan belasungkawa dari lubuk hati yang paling dalam atas tragedi ini. Semoga orang tua serta keluarga siswa yang menjadi korban jiwa dapat diberi kekuatan menghadapi cobaan ini," ucap Mendikbud Nadiem di Jakarta, Sabtu (22/2).

Selain itu, Mendikbud juga berharap agar siswa-siswa yang mengalami luka serta trauma akibat insiden dalam kegiatan susur sungai itu segera mengalami kesembuhan serta pemulihan. Nadiem mengatakan, saat ini yang menjadi prioritas Kemendikbud adalah proses evakuasi dan penanganan para korban.

Mendikbud juga sudah meminta Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah (Ditjen PAUD Dasmen) dan Tim dari Inspektorat Jenderal untuk segera melakukan investigasi di lapangan.

Saat ini Sekretaris Jenderal dan Inspektur Jenderal Kemendikbud sedang berada di lokasi untuk meninjau dan memberikan arahan untuk menelusuri penyebab insiden itu bisa terjadi, kata Mendikbud. Kejadian ini dapat menjadi contoh bagi setiap sekolah untuk selalu berhati-hati dan waspada dalam melaksanakan aktivitas di luar sekolah.

"Sekolah mesti benar-benar memastikan semua kegiatan di bawah pembinaan sekolah agar dapat mengutamakan keamanan dan keselamatan siswa, iItu yang terpenting. Jadi harus dipertimbangkan secara matang," tegas Mendikbud Nadiem.

Ada 249 siswa kelas VII dan VIII SMPN 1 Turi mengikuti aktivitas susur sungai sebagai bagian dari ekstrakulikuler Pramuka. Insiden dalam kegiatan itu sejauh ini sudah menewaskan delapan orang siswa dan dua siswa lainnya belum terkonfirmasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement