Sabtu 22 Feb 2020 16:13 WIB

Jubir: Jokowi Perintahkan Kemenlu Terus Pantau WNI di Jepang

Jubir Presiden memastikan pemerintah akan segera melakukan evakuasi WNI dari Jepang.

Jubir Presiden Fadjroel Rachman
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Jubir Presiden Fadjroel Rachman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman mengatakan pemerintah akan segera melakukan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Yokohama, Jepang, dalam waktu dekat. Fadjroel mengatakan, presiden telah memerintahkan Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk terus memantau kondisi 78 WNI kru Kapal Pesiar Diamond Princess.

Fadjroel mengatakan, evakuasi WNI dilakukan setelah pemerintah menggelar rapat teknis dengan Kementerian/Lembaga terkait di dalam negeri, dan dengan Pemerintah Jepang khususnya di luar negeri. Sesuai Instruksi Presiden (Inpers) No.4/2019, evakuasi kemanusiaan dan gotong royong kemanusiaan akan dikoordinasikan oleh dua Menteri Koordinator (Menko) yakni Menko Politik Hukum dan Keamanan, serta Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Baca Juga

Presiden Jokowi, ucap Fadjroel, terus menerima laporan terakhir tentang keadaan WNI di Yokohama Jepang dan memerintahkan semua pihak di dalam negeri untuk mempersiapkan evakuasi kemanusiaan tahap dua dari Yokohama (Jepang) ini sebaik mungkin "Presiden juga memerintahkan Kemenlu dan KBRI untuk terus memantau dan berkomunikasi dengan 78 WNI serta menyelesaikan semua prosedur evakuasi kemanusiaan tahap dua dari Yokohama (Jepang) ke Indonesia kepada pihak Pemerintah dan otoritas lainnya di Jepang," katanya.

Sesuai informasi dari Kedutaan Besar RI (KBRI) di Tokyo, Jepang dan Kemenlu, WNI yang berada di kapal pesiar Diamond Princess, Yokohama, berjumlah 78 orang. Dari total WNI itu, sebanyak 74 orang dinyatakan sehat, namun empat WNI yang dinyatakan positif terjangkit virus Covid-19 telah dirawat di rumah sakit di Jepang dengan standar protokol Badan PBB untuk kesehatan dunia (WHO).

"Evakuasi Kemanusiaan dan Gotong Royong Kemanusiaan ini membuktikan bahwa Pemerintah yang dipimpin Presiden Joko Widodo berhasil menumbuhkan perasaan saling percaya (trust) saling bahu membahu bergotong royong dalam menyelesaikan masalah kebangsaan, sosial, dan kemanusiaan bersama-sama," ujar Fadjroel.

Sebelumnya, pemerintah telah melakukan evakuasi kemanusiaan tahap pertama atas 238 WNI dari Propinsi Hubei, China, menuju lokasi transit untuk observasi di Natuna, Riau. "Kemudian sukses juga menjalankan Gotong Royong Kemanusiaan tahap pertama yaitu mengembalikan 238 WNI dari Hubei ditambah 42 penjemput dan sejumlah kru pesawat ke 30 propinsi di Indonesia yang diterima dengan tulus ikhlas di daerahnya masing-masing dan semuanya sehat walafiat," ujar Fadjroel.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement