Jumat 21 Feb 2020 22:08 WIB

Bupati: Penanganan Sampah di Maluku Tenggara Belum Memadai

Perlu dukungan semua pihak dalam mengelola sampah

ilustrasi. Sejumlah warga berada di instalasi terowongan sampah pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2020 di sekitaran lokasi longsornya sampah TPA Leuwigajah, Leuwigajah, Kota Cimahi, Jumat (21/2).
Foto: Abdan Syakura/REPUBLIKA
ilustrasi. Sejumlah warga berada di instalasi terowongan sampah pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2020 di sekitaran lokasi longsornya sampah TPA Leuwigajah, Leuwigajah, Kota Cimahi, Jumat (21/2).

REPUBLIKA.CO.ID, LANGGUR --  Bupati Maluku Tenggara M Thaher Hanubun menyatakan sampah adalah persoalan serius dan multidimensi, sehingga diperlukan kepedulian dari semua elemen masyarakat untuk mengatasinya secara terus-menerus. 

"Persoalan sampah harus menjadi perhatian utama yang melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam pengelolaannya," kata Thaherketika membuka kegiatan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2020, di aula Kantor Bupati Maluku Tenggara di Langgur, Jumat (21/2).

Isu sampah telah menjadi permasalahan nasional, bahkan dunia. Penanganan masalah sampah juga menjadi perhatian pemerintah pusat khususnya di destinasi wisata.

Apalagi sektor pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan Maluku Tenggara. Karena itu, perlu dukungan semua pihak dalam pengelolaan sampah, mulai dari hulu sampai hilir , yaitu dari sumber sampah sampai pada tempat pemrosesan akhir yakni tempat pembuangan akhir (TPA).

Thaher mengakui penanganan sampah di Maluku Tenggara masih jauh dari standar pelayanan minimum, yang baru mencapai 25 persen, hanya sebatas jalan-jalan utama di Kota Langgur, tiga taman, serta sebagian kawasan pemukiman.

"Untuk itu, saya harap momen hari peduli sampah nasional ini dapat mengingatkan kita untuk hendaknya pengelolaan persampahan di Maluku Tenggara dapat melibatkan seluruh elemen," kata bupati.

Thaher menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup agar dalam pelayanan persampahan harus menggunakan paradigma baru dan cerdas untuk mendukung kebijakan "Bersih di siang hari dan terang di malam hari.

"Paradigma baru yang saya inginkan adalah pelayanan persampahan tidak hanya mengandalkan armada dan sarana prasarana persampahan yang banyak, namun perlu dilakukan perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat," katanya.

Thaher meminta pelayanan persampahan menjadi tugas besar bagi Dinas Lingkungan Hidup Maluku Tenggara, untuk mengubah wajah Kota Langgur dan Elat agar menjadi kota yang aman dan nyaman untuk dihuni.

Dinas Lingkungan Hidup pun diminta bersinergi dengan SKPD lain, elemen masyarakat, serta dunia pendidikan, dengan target merebut piala kencana Adipura untuk kategori kota kecil.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ana Yunus dalam laporannya menyampaikan, HPSN Tahun 2020 ini secara nasional memiliki tema yaitu Indonesia Bersih, Indonesia Maju dan Indonesia sejahtera. Maksud dari Kegiatan HPSN Tahun 2020 ini adalah untuk mengajak semua pihak dalam mewujudkan kesamaan langkah dan kepedulian dalam pengelolaan sampah, baik dari sumber sampah maupun sampai pada pengolahan akhir.

Tujuan dari pelaksanaan HPSN ini adalah upaya provokasi pemerintah daerah kepada berbagai elemen masyarakat, dunia usaha dan dunia pendidikan dalam meningkatkan dampak positif bagi lingkungan hidup dan peningkatan kualitas pengelolaan sampah di Maluku Tenggara.

Pelaksanaan HPSN tahun 2020 ini dilaksanakan serempak secara nasional. Untuk Maluku Tenggara tahun 2020 ini dilaksanakan di Langgur yang dimulai dengan pembukaan dan dilanjutkan dengan edukasi pengolahan sampah, sosialisasi program adipura dan adiwiyata.

"Selain itu, kami akan melaksanakan rangkaian kegiatan lainnya seperti aksi bersih pada titik titik penilaian adipura seperti pasar, jalan-jalan utama dan trotoar, kawasan perkantoran, dan kawasan pendidikan, kemudian aksi penanaman pohon, lomba mewarnai media tempat sampah dan ban bekas," tambahnya.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement