Jumat 21 Feb 2020 23:07 WIB

HPSN 2020, Anies Ingin Longsor Leuwi Gajah Jadi Pelajaran

Anies ingin lonsor Leuwi Gajah jadi pelajaran dalam pengelolaan sampah.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi Kampung Hijau Berseri RW 03 Cempaka Putih Timur, Jakarta saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2020, Jumat (21/2).
Foto: Republika/Prayogi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi Kampung Hijau Berseri RW 03 Cempaka Putih Timur, Jakarta saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2020, Jumat (21/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan longsor sampah di Leuwi Gajah, Cimahi, Jawa Barat, menjadi refleksi untuk memperbaiki pengelolaan sampah. Pernyataan itu disampaikan pada Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020 di RW 03 Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, Jumat (21/2).

Kejadian pada tahun 2005 di Leuwi Gajah itu menimpa dua desa dan menyebabkan sekitar 157 orang meninggal dunia hingga menjadi peringatan HPSN 2020 itu, kata Anies, haruslah membawa hikmah untuk perubahan pola berfikir (mindset) dalam tata kelola sampah yang harus dipandang sebagai sisa (residu) hasil aktivitas sehari-hari dan dapat dimanfaatkan kembali.

Baca Juga

"Yang harus kita bangun di Jakarta ini adalah perubahan 'mindset' bahwa dalam semua kegiatan kita, ada yang kita ambil, ada yang disebut sisa," katanya.

Residu atau sisa itu bisa digunakan kembali. Karena itu, pesan hari ini adalah KuPiLah. "Ku-nya Kurangi. Pi-nya Pilah. Lah-nya Olah. Kurangi, Pilah, Olah. Reduce, Reuse, Recycle," kata Anies.

Anies menyampaikan target sampah yang mampu dikelola sekitar 30 persen di tingkat rumah tangga, sementara 70 persen sisanya, akan diolah melalui Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) atau dimanfaatkan kembali dengan nilai tambah ekonomis, seperti menjadi energi.

"Jadi, saya berharap di tempat ini (RW 03 Cempaka Putih Timur) nanti menjadi percontohan, biar nanti masyarakat dari berbagai wilayah datang, menyaksikan dari dekat dan Insya Allah nanti bisa menerapkan di tempatnya masing-masing," katanya.

"Kalau kami bisa mengelola sampah ini dengan baik, Insya Allah lingkungan hidup kita menjadi lebih sehat, anak kita, keluarga dan masyarakat juga tumbuh lebih baik," kata Anies.

Anies juga menjelaskan ekologi dan ekonomi sejatinya dapat berjalan beriringan, lantaran memiliki kata dasar yang sama, yaitu oikos atau rumah tangga (lingkungan). Karena itu, Anies menegaskan harapannya agar perekonomian juga semakin bergerak melalui pemanfaatan tata kelola sampah.

Kawasan RW 03 Cempaka Putih Timur merupakan salah satu model percontohan wilayah yang berhasil menerapkan tata kelola sampah secara baik di tingkat rumah tangga. Dalam kesempatan ini, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengimbau agar seluruh komponen masyarakat di Jakarta untuk mulai mengurangi, memilah dan mengolah sampah dari tingkat rumah tangga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement