REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Harga daging dan telur ayam di Kota Solo mengalami kenaikan sejak beberapa hari terakhir menyusul kenaikan harga pakan hewan ternak tersebut.
"Kata distributornya harga pakan naik, sekarang harga daging ayam naik dari Rp32.000/kg menjadi sekitar Rp35.000/kg," kata salah satu pedagang Hartiningsing di Pasar Gede Solo, Kamis (20/2).
Selain harga naik, saat ini juga terjadi penurunan volume pengiriman dari distributor. Meski demikian, ia enggan menyampaikan berapa penurunan volume pengiriman tersebut. Kenaikan harga tidak hanya terjadi pada daging ayam broiler tetapi juga daging ayam kampung. Ia mengatakan untuk harga daging ayam kampung naik dari Rp60 ribu per kilogram menjadi sekitar Rp63 ribu hingga 64 ribu per kilogram.
"Saya sendiri sengaja mengurangi stok dagangan karena kenaikan harga ini pasti membuat jumlah pembelian juga berkurang," katanya.
Pedagang lain, Pariem berharap harga daging dan telur ayam bisa segera kembali stabil agar permintaan dari konsumen juga kembali normal. "Sekarang saya hanya berani jual sedikit karena kalau terlalu banyak stok takut tidak laku. Apalagi kan harganya juga naik agak banyak," katanya.
Untuk telur ayam naik dari Rp 21 ribu perkilogram menjadi Rp 27 ribu perkilogram. Kenaikan harga sendiri terjadi secara bertahap.
Salah satu pedagang Lastri mengatakan, kenaikan harga yang mencapai 25 persen tersebut juga berdampak pada penurunan pembelian oleh konsumen. "Rata-rata yang biasanya beli 1 kg telur ayam, untuk saat ini hanya beli 1/2 kg. Jadi omzet saya juga turun. Harapannya ini bisa segera kembali normal," katanya.