REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pasar Pintar Joyo Agung di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Jawa Timur, resmi menjadi smart market atau pasar pintar. Nantinya setiap transaksi di pasar rakyat tersebut dilakukan tanpa menggunakan uang tunai.

Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan, bahwa pasar tersebut merupakan pasar rakyat yang dikonsep dengan penerapan teknologi digital. Para pedagang dan pembeli bisa melakukan transaksi pembayaran cukup menggunakan aplikasi.

"Ini merupakan pasar rakyat, namun dengan sentuhan teknologi yang diterapkan atau masuk di sini," kata Sutiaji saat peresmian Pasar Pintar joyo Agung di Kota Malang, Kamis (20/2).

Menurut Sutiaji, para pedagang yang berjualan di Pasar Pintar Joyo Agung tersebut merupakan orang-orang yang sesungguhnya belum terbiasa untuk bertransaksi tanpa menggunakan uang tunai. Itu sebabnya edukasi secara berkelanjutan masih dibutuhkan.

"Pedagang ini bukan merupakan masyarakat milenial, tapi mereka memang pedagang sejak dulu," kata Sutiaji.

Pasar Pintar Joyo Agung dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 4.000 meter persegi. Saat ini telah ada sebanyak 156 pedagang kecil termasuk sektor usaha kecil yang berjualan di pasar rakyat tersebut.

Pasar Pintar Joyo Agung dikonsep seperti pasar modern tersebut. Dengan konsep pasar pintar tersebut, pengelola diharapkan juga meningkatkan kualitas dan kebersihan makanan yang diperjualbelikan. Selain itu, kebersihan juga harus dijaga, agar pasar tetap nyaman bagi para konsumen.

Ikuti Whatsapp Channel Republika