Kamis 20 Feb 2020 14:11 WIB

Nadiem: Bayar SPP Via Gopay Bukan karena Saya Mendikbud

Nadiem tak mau lagi dikatikan dengan hal-hal yang terjadi di Gojek.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim hadir dalam rapat kerja, di ruang rapat Komisi X DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (20/2).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim hadir dalam rapat kerja, di ruang rapat Komisi X DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menegaskan bahwa fitur pembayaran iuran sekolah atau SPP (sumbangan pembinaan pendidikan) lewat aplikasi Gojek, tak terkait dengan kehadiran ia di kementerian tersebut. Hal itu juga tak berkaitan dengan kebijakan kementerian yang ia pimpin.

"Tidak ada hubungannya sama sekali dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Itu (bayar SPP lewat apliksi) adalah hal yang terjadi di pasar kompetisi," ujar Nadiem di ruang rapat Komisi X, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (20/2).

Baca Juga

Ia menjelaskan, fitur pembayaran SPP lewat aplikasi tak hanya dilakukan oleh Gojek. Tetapi oleh para perusahaan pengembang aplikasi dompet digital. "Semua bisa menerima apapun, mau itu Gopay, mau itu OVO, mau itu LinkAja, mau itu Dana, dan semua dompet digital akan bermain di semua jenis merchant," ujar Nadiem.

Selain itu, fitur pembayaran SPP lewat aplikasi Gojek sesungguhnya sudah direncanakan pengembangannga sejak bertahun-tahun sebelumnya. Namun kebetulan saja, perilisannya dilakukan saat ia memimpin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Itu memang sudah suatu rencana yang sudah memang direncanakan bertahun-tahun, dan memang kompetisi bebas antara kompetisi semua dompet digital," ujar Nadiem.

Nadiem juga menegaskan bahwa dirinya kini sudah fokus dalam kerjanya di Kemendikbud. Nadiem juga tak ingin dirinya dikait-kaitkan lagi dengan hal-hal yang terjadi di Gojek, karena ia sudah resmi mengundurkan diri dari perusahaan tersebut.

"Ada tiga hal yang harga mati dengn saya sebagai individu semenjak dari dulu, nmor satu adalah NKRI, nomor dua Pancasila, dan nomor tiga adalah integritas," ujar Nadiem.

"Orang-orang tidak pernah meragukan integritas saya, itu suatu hal. Makanya kalau ada komen-komen seperti itu, saya ekstra jengkel," lanjutnya.

Diketahui, para orang tua dan wali murid kini dapat membayar SPP dan biaya pendidikan lain seperti buku, seragam dan kegiatan ekstrakurikuler dengan Gopay. Pembayaran dapat dilakukan melalui aplikasi Gojek di fitur GoBills.

Senior Vice President Sales Gopay Arno Tse mengatakan saat ini ada sekitar 180 lembaga pendidikan seperti pesantren, madrasah, sekolah dan tempat kursus di Indonesia yang telah terdaftar di GoBills.

"Sebagai uang elektronik yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, Gopay terus meningkatkan loyalitas pengguna dengan selalu menawarkan kemudahan dan kebebasan dalam bertransaksi," ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima, Senin (17/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement