REPUBLIKA.CO.ID, SENTUL -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, menggandeng Institut Tazkia Sentul Bogor untuk membentuk konsep wisata halal di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Seperti halnya hotel dan akomodasi, lalu makanan dan minuman, transportasi, fasilitas ibadah dan tentunya objek wisata, seluruh aspek ini haruslah tidak bertentangan dengan syariah atau halal," ujar Bupati Bogor Ade Yasin di Kampus Isntitut Tazkia, Sentul Kabupaten Bogor, Selasa (18/2).
Dia mengaku telah melakukan banyak hal pada kurun waktu setahun ke belakang untuk memajukan pariwisata Kabupaten Bogor, salah satunya dengan organisasi wisata dunia, Tourism Promotion Organization (TPO). Menurut dia, Pemkab Bogor sudah menargetkan angka kunjungan wisata menjadi 10 juta wisatawan per tahun pada 2020 dari kondisi sekarang yang angka kunjungan wisatanya baru 7,3 juta pertahun.
Ketika angka kunjungan wisata meningkat, Pemkab Bogor akan mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari banyak sektor. Rektor Institut Tazkia, Murniati Mukhlisin mengaku siap mendukung pengembangan wisata Kabupaten Bogor berlandaskan Alquran dan mengedepankan akhlak.
"Hal ini dikarenakan pergaulan remaja yang perlu dibimbing dengan pendekatan agama jika Kabupaten Bogor ingin merealisasikan semboyannya, yaitu Bogor Bumi Tegar Beriman," ujarnya.
Selain itu, Institut Tazkia juga menjalankan kerja sama dengan Kabupaten Bogor dalam bidang pengentasan kemiskinan. Sedikitnya ada 2000 keluarga yang sudah dibina oleh Tazkia selama kurun waktu 10 tahun, caranya dengan mengajak menghindari riba dan mengembangkan usaha UMKM berbasis syariah.