REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memerintahkan jajarannya menyisir ketersediaan pasokan gula di lapangan. Hal ini untuk mengusut kenaikan harga dari batas eceran tertinggi (HET) di level Rp 12.500 per kg hingga menembus Rp 14.500 per kg.
Selain memeriksa stok di gudang, Agus juga menyiapkan operasi pasar untuk menahan lonjakan harga gula. "Kita akan cek stok gudang dan operasi pasar. Yang terpenting adalah mengenai harga tinggi kita harus cek stok di distribusi karena beberapa kendala kita lihat masih ada stok lama. Jadi, kita akan lihat lagi apakah distribusi ini dimana miss-nya," ujar Agus di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (17/2).
Harga gula di pasaran memang terpantau naik. Bahkan, harga gula di pasaran telah melampaui batas harga eceran tertinggi (HET). Mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga rata-rata gula pasir lokal secara nasional per Senin (17/2) terpantau sebesar Rp 14.150 per kg atau naik Rp 100 dibandingkan pada Ahad (16/2).
Agus menambahkan, kenaikan harga gula bisa disebabkan sejumlah faktor, salah satunya adalah jalur distribusi yang terhambat. Artinya, bisa saja stok sebenarnya tersedia namun terhambatnya distribusi membuat stok menumpuk.