REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali menggelar operasi pasar bawang putih. Setelah di Pasar Kosambi, kali ini Pemprov Jabar melalu Dinas Perindutrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar, menggelar operasi pasar (OP) bawang putih di Pasar Astana Anyar, Selasa (18/2).
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar Moh Arifin Soendjayana, setiap operasi pasar pihaknya akan membawa 8 ton bawang putih. Satgas akan menggelar operasi pasar bawang putih di tempat yang dianggap masih perlu operasi pasar.
"Kita akan lihat terus, karena harga di pedagang masih ada yang Rp 40 dan Rp 50 ribu. Kami ingin harga itu di kisaran Rp 32 ribu. Makanya kita coba yang operasi pasar, ke pedagangnya Rp 28 ribu," katanya.
Arifin mengatakan, Jabar sendiri mampu memproduksi bawang putih sebanyak 1.400 ton. Namun, kebutuhan di Jabar jauh lebih besar daripada angka produksi yakni 2.800 hingga 3000 ton.
"Jadi masih kurang kemudian panennya awal Maret yang lokal. Mudah-mudahan awal Maret ada, kemudian tersambung lagi dengan panen lokal," paparnya.
Salah seorang warga asal Pasirkoja, Siti mengaku terbantu karena bawang putih dijual dengan harga murah.
"Ini sangat baik karena membantu masyarakat apalagi orang yang jualan, (bawang putih) ini 'kan bahan dasar untuk banyak makanan, kalau bawang naik otomatis yang lain juga naik," ujar Siti.