Selasa 18 Feb 2020 09:11 WIB

Cara Pemkab Tabanan Tangani Isu Virus Babi

Disebutkan, ada lebih dari 550 ekor babi mati karena terserang wabah di Tabanan.

Bupati TabananNi Putu Eka Wiryastuti (tengah) saat memimpin program terkait penanganan wabah virus babi.
Foto: Dok. Ist
Bupati TabananNi Putu Eka Wiryastuti (tengah) saat memimpin program terkait penanganan wabah virus babi.

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Merespons keresahan yang dialami peternak dan masyarakat di tengah isu wabah babi yang merebak akhir-akhir ini, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan yang dipimpin Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti membeli 517 babi sehat dari peternak dan masyarakat. Ini bertujuan untuk meringankan beban peternak dan masyarakat Tabanan.

 

“Jadi program ini saya buat sebagai reaksi cepat, karena kita ingin meringankan derita peternak kita yang rugi besar gara-gara suatu virus yang melanda begitu cepat. Virus ini kecepatannya begitu cepat ketimbang virus rabies. Rabies 80 persen ini 100 persen,” kata Eka saat membuka kegiatan Mepatung Masal yang digelar di depan Kantor Bupati Kabupaten Tabanan, Senin (17/2). 

 

Selain dihadiri Eka, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan I Made Dirga dan beberapa anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda I Gede Susila, dan Para Asisten dan OPD dan ASN di lingkungan Pemkab Tabanan nuga turut hadir.

 

Eka mengatakan, program ini merupakan tindak lanjut dari rapat antisipasi yang telah dilakukan sebelumnya pekan lalu. Dalam diskusi tersebut disepakati bahwa Pemkab akan membantu meringankan beban peternak dan masyarakat Tabanan. Terkait dana pembelian daging babi, semua dibebankan ke ASN di lingkungan Pemkab Tabanan. Dana yang terkumpul kira-kira sekitar Rp. 1,5 miliar.

 

“Anggarannya cukup besar, namun ini adalah kegiatan yang sangat mengandung karma baik, disamping kita berbagi tetapi juga menabung karma baik membantu peternak di Tabanan untuk bisa tersenyum, khususnya di Hari Raya Galungan ini,” lanjut Eka.

 

Dia mengatakan, ini murni untuk kegiatan sosial untuk seluruh masyarakat Tabanan. Dia berharap semua perangkat Pemkab bergotong royong.

 

“Jadi untuk ke depannya saya harapkan OPD terkait agar lebih ketat mengawasi menyebarnya virus ini. Dan kita sudah arahkan juga sampai camat hingga kepala desa, jangan sampai ada lagi bibit-bibit dari luar masuk lagi, termasuk penguburannya. Kalau ada babi yang mati jangan sampai dibuang ke sungai, kubur dalam-dalam,” imbuhnya.

 

Sebelumnya Kadis Pertanian Tabanan, I Made Budana melaporkan, tercatat ada lebih dari 550 ekor babi yang mati karena terserang wabah di Tabanan. Pihaknya menyatakan sudah melakukan langkah-langkah antisipasi sekaligus pembinaan sebagai upaya untuk menekan peredaran virus ini.

 

“Untuk itu kami sudah melakukan langkah langkah atau antisipasi sesuai dengan himbauan dari Pemerintah Pusat. Kita sudah bersurat ke kecamatan kepada rekan rekan kita, khususnya puskeswan kita dan dokter dokter hewan kita yang bertugas di kecamatan untuk bersurat melakukan sosialisasi dan pembinaan pembinaan kepada peternak kita,” lapor Budana.

 

Terkait antisipasi, kata dia, jajarannya telah melakukan pengadaan disinfektan sesuai arahan Eka. Di tahun anggaran 2020 ini, pihaknya telah menyediakn 36 liter disinfwktan sebagai upaya antisipasi.

 

“Mudah mudahan bisa cair sesegara mungkin. Atas inisiatif Bupati juga kita melakukan mepatung bersama sesuai perintah Bupati dan sesuai dengan kesepakatan kita yang merupakan kebijakan dari masing  masing OPD,” tambah Budana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement