Senin 17 Feb 2020 15:56 WIB

Bapeten Bentuk Tim Investigasi Cari Sumber Limbah Radioaktif

Limbah radioaktif tidak seharusnya ada di sekitar masyarakat apalagi di permukiman.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas gabungan dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) melanjutkan proses pembersihan material tanah yang terkontaminasi limbah radioaktif di Perumahan Batan Indah, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Ahad (16/2)
Foto: Republika/Rabbani Dikromo
Petugas gabungan dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) melanjutkan proses pembersihan material tanah yang terkontaminasi limbah radioaktif di Perumahan Batan Indah, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Ahad (16/2)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Tim gabungan yang terdiri atas Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), dan Kepolisian tengah melakukan koordinasi guna melakukan investigasi. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkap sumber limbah radioaktif di Perumahan Batan Indah, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel).

Kepala Bagian Komunikasi Publik dan Protokol Bapeten, Abdul Qohhar menyampaikan, pihaknya saat ini sedang melakukan pengumpulan data. Data yang terkumpul nantinya bisa mengungkap pengguna limbah radioaktif berjenis Cesium 137 (Cs 137).

Baca Juga

"Keberadaan Cesium ini karena unsur kesengajaan atau ada faktor-faktor yang lain, tapi ada dugaan sengaja ditaruh dan ada dugaan bahwa ini tidak sengaja. Kita perlu investigasi lebih lanjut, saat ini tim gabungan masih fokus di lokasi," kata Abdul Qohhar, Senin (17/2).

Dia mengatakan, ada kejadian yang salah dengan keberadaan limbah radioaktif di lokasi perumahan tersebut. Sebab limbah tersebut tidak seharusnya ada di sekitar masyarakat apalagi di permukiman. Karena yang namanya limbah radioaktif, paparan radiasinya bisa menyebabkan bahaya jangka panjang.

Dengan begitu pihaknya melakukan pendataan untuk mengetahui siapa pengguna radioaktif Cesium 137 melalui perizinan. "Mudah-mudahan dari tim gabungan ini kita bisa memperoleh kesimpulan yang memuaskan terkait keberadaan limbah radioaktif, kenapa bisa ada di situ dan siapa penggunanya," katanya.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Batan, Heru Umbara mengakui telah mengetahui sumber limbah radioaktif yang tersebar di lahan kosong perumahan tersebut. “Penelitian untuk identifikasi, sebenarnya sudah ketahuan. Kita sudah ada, kita sudah tahu sumbernya dari mana. Saat ini masih ada yang tertinggal di sini," kata Heru.

Namun dia tidak menjelaskan lebih rinci sumber limbah radioaktif itu berasal dari mana dan siapa penggunanya. Limbah radioaktif yang tersebar di sekitar perumahan sampai saat ini masih dalam penyelidikan. Belum diketahui pasti apakah sebab kecerobohan atau ada faktor lain.

"Teman-teman dari kepolisian, dari BIN (Badan Intelijen Negara) Gegana. Kita terus lakukan koordinasi. Jadi bagaimana kita bisa mencari tahu asal muasal dari sumber ini," katanya.

Di samping itu, dia pun menegaskan limbah tersebut bukan berasal dari fasilitas nuklir yang ada di kawasan Serpong. “Kita punya reaktor, sejumlah fasilitas nuklir lainnya. //Nah itu diyakinkan bukan berasal dari pengoperasian atau reaktor, seperti itu," kata Heru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement