REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Emil mengatakan Pemprov Jabar akan memasang baliho berisi tentang pencegahan atau peringatan agar orang tidak melakukan prostitusi di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. "Kita juga akan tempel baliho untuk mengingatkan (agar tidak melakukan prostitusi di Puncak, Red). Kedua, kita sedang hitung juga dampak ekonominya berapa supaya kita akan geser ke ekonomi yang alternatif," kata Ridwan Kamil ketika dimintai pendapatnya soal prostitusi Puncak, di Kota Bandung, Senin (17/2).
Gubernur Jabar mengatakan upaya pemasangan baliho adalah langkah kecil yang dilakukannya untuk mencegah prostitusi di Puncak, Bogor. "Tapi minimal di Jabar saya gubernur kita akan usahakan. Soal berhasil tidak berhasil lihat nanti, yang penting kita kuat bebas dari citra negatif dan kegiatan mudarat," kata dia.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian terkait kasus prostitusi di Kawasan Puncak, Bogor. "Terus dengan Bareskrim juga sudah ditangkap itu (pelakunya prostitusi online di Puncak, Red) juga diamankan. Proses ini akan kita teruskan dan rutinkan karena memang di Puncak Bogor dan Cianjur itu banyak," kata dia.
Pemprov Jabar, lanjut dia, juga sudah mengarahkan ke dinas terkait untuk melakukan pemberantasan kemaksiatan di Kawasan Puncak, Bogor "Kita ingin hdup tenang, barokah. Hidupnya jauh dari maksiat karena branding negatif ini tidak bisa dibiarkan. Memang itu (prostitusi di Puncak, Red), sudah ada dari saya zaman SD kalau lewat Bogor pasti ada 'vila, vila, vila' itu yah," kata dia.
Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Ferdy Sambo mengatakan kasus perdagangan orang di Puncak Bogor, Jawa Barat, yang berhasil diungkap bermodus memberikan layanan kawin kontrak atau jasa prostitusi di daerah Puncak dan Jakarta. "Jadi para korban dipertemukan dengan tamu atau pengguna yang merupakan WN Arab yang ingin melakukan kawin kontrak ataupun booking out short time di vila daerah Puncak atau di apartemen di kawasan Jakarta Selatan," kata dia di Jakarta, Jumat (14/2).
Kasus ini terungkap bermula dari informasi beredarnya video di situs berbagi Youtube yang menawarkan adanya wisata seks halal di Puncak, Bogor. "Video ini beredar ke internasional bahkan ada testimoninya dari para korban," katanya.