Senin 17 Feb 2020 06:17 WIB

Jasa Marga: Tidak Ada Longsor Lanjutan di Cipularang

Jasa Marga membantah informasi di media sosial bahwa ada longsor lagi di Cipularang.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ratna Puspita
Foto udara kendaraan yang melintas di Jalan Tol Cipularang, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Foto udara kendaraan yang melintas di Jalan Tol Cipularang, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk memastikan informasi yang tersebar di media sosial mengenai terjadi lagi longsor di Jalan Tol Cipularang kilometer 118+600 tidak benar. Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan saat ini tidak ada ada longsor lanjutan. 

"Kejadian longsor terjadi Selasa, 11 Februari 2020 dan Jasa Marga telah melakukan serangkaian perbaikan, dan menjamin kondisi Jalan Tol Cipularang tersebut," kata Heru, Ahad (16/2). 

Baca Juga

Dia memastikan pada kilometer 118+600 dapat dilintasi oleh pengguna jalan. Khususnya bagi pengguna jalan yang menuju ke arah Bandung maupun yang ke arah Jakarta dengan aman.

Ksat PJR Dirlantas Polda Jabar Kompol Zainal Abidin juga menyatakan informasi yang beredar hingha dikabarkan jalan tol tersebutb terputus itu tidak benar. "Sekali lagi dipastikan, Jalan Tol Cipularang, khususnya Km 118+600, masih dapat dilintasi di kedua arah dengan aman," jelas Zainal. 

Sebelumnya usai longsor yang terjadi pada Selasa (11/02), Jasa Marga Cabang Purbaleunyi, PT Jasamarga Tollroad Maintenance, Ditjen Bina Marga dan BBWS Citarum Kementerian PUPR, serta tim ahli telah melakukan berbagai upaya perbaikan dan antisipasi terjadi hal serupa di sekitar lokasi kejadian. Jasa Marga juga berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan TNI Angkatan Darat untuk pengaturan lalulintas dan pengamanan di sekitar lokasi kejadian.

Selain itu, penanganan longsor juga dilakukan dengan mengantisipasi genangan yang tepatnya berada delapan meter dari Rumija KM 118+600 arah Bandung. Hal tersebut dilakukan dengan menggunakan lima buah pompa dengan kapasitas total 450 liter perdetik dan pembersihan material lumpur untuk normalisasi saluran dengan mengoperasikan tiga unit excavator untuk pembersihan sedimentasi yang menghambat saluran gorong-gorong. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement